Apakah kamu member?

‘KLINIK’ COVID-19 DI HUTAN

Pandemi kali ini memaksa kita untuk mengubah kebiasaan sehari-hari, dan terkadang, mempelajari pengetahuan yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Anggota tim Post Release Monitoring (PRM) kami di Kamp Nles Mamse, di Hutan Kehje Sewen, Kalimantan Timur pun kini memiliki tugas tambahan untuk mencegah penyebaran pandemi ini.

Untuk menjamin keberlanjutan upaya pelestarian orangutan dan habitatnya, kami di BOS Foundation menerapkan sejumlah prosedur baru untuk memastikan seluruh tim yang bekerja, bebas dari penyebaran virus SARS-COV-2. Ini mencakup tim kami yang bekerja di hutan, yaitu tim PRM. Karena kami tidak bisa membawa tenaga kesehatan dari faskes di kota terdekat untuk melakukan perjalanan ke kamp jauh di dalam hutan, maka kami memutuskan untuk melatih tim PRM melakukan tes COVID-19 secara mandiri. Ini adalah hal terbaik untuk memastikan mereka bebas dari COVID-19, sekaligus tidak mengganggu pekerjaan sehari-hari.

Untuk itu, di akhir bulan September lalu, satu tim dari Pusat Rehabilitasi Samboja Lestari, Kalimantan Timur yang dipimpin oleh drh. Agus Irwanto yang juga Manajer Program di Samboja Lestari, berangkat menuju Kamp Nles Mamse. Tim ini mengemban tugas untuk melatih tim PRM melakukan tes rapid dengan benar menggunakan perangkat tes yang tersedia di pasaran. Tes rapid ini memanfaatkan sampel air liur dan hasilnya bisa lansgung dianalisis di kamp. Tim melatih koordinator kamp untuk melakukan pengambilan sampel dan menganalisi hasilnya. Untuk menyingkat waktu, pelatihan dilakukan sekaligus pengambilan sampel sungguhan untuk dianalisis di hari yang sama.


Drh. Agus Irwanto yang memberikan pelatihan penggunaan perangkat tes mandiri tersebut melihat seluruh anggota tim PRM sangat bersemangat untuk berpartisipasi. Di hari itu, Ayu Siti Nurika, anggota tim PRM, dipilih untuk melakukan pengambilan sampel. Ada sembilan orang anggota tim PRM di kamp saat itu, dan hasil tes mereka menunjukkan tidak ada yang terpapar COVID-19. Dokter Agus juga menegaskan bahwa seluruh prosedur membutuhkan kesabaran, dan bahwa ketelitian dan ketepatan sangat diperlukan.

Kami berharap proses vaksinasi yang tengah berlangsung akan segera mendorong meredanya pandemi ini, namun sementara itu, tim kami bekerja keras untuk terus mencegah penyebaran virus ini di populasi orangutan liar. Sebagai kerabat primata, orangutan sangat rentan terhadap penyakit yang sama dengan manusia! Karenanya, kami akan terus waspada. Kami berterima kasih atas bantuan sekecil apapun dari Anda!




Menurutmu orang lain perlu tahu? Bagikan!

image image image

CATATAN!



OK

YA, AMPUN!



Tutup