Apakah kamu member?

PELEPASLIARAN ORANGUTAN BOSF KE-9 DI HUTAN KEHJE SEWEN

Kami bekerja tanpa lelah selama 25 tahun, dan bersama BKSDA Kalimantan Timur kembali melepasliarkan lima orangutan ke Hutan Kehje Sewen, pada 18 Oktober.

Kent, orangutan jantan pertama kali dilepasliarkan ke Hutan Kehje Sewen pada 22 Maret 2014, namun sebulan kemudian harus kembali lagi ke pusat rehabilitasi Samboja Lestari karena mengalami luka di beberapa tubuhnya akibat perselisihan dengan orangutan jantan lain. Setelah dua tahun menjalani proses penyembuhan dan mendapatkan kembali kemampuan bertahan hidup di alam, Kent bersama Rafli, Jamur, J-Lo, dan Saprol berhasil dilepasliarkan ke Hutan Kehje Sewen!

Dalam proses pelepasliaran orangutan, kami selalu berusaha untuk memastikan semua aman untuk orangutan.

Setelah kelimanya tertidur, mereka dipindahkan ke kandang transportasinya masing-masing, kemudian dipindahkan ke dalam mobil, dan siap untuk diberangkatkan ke Hutan Kehje Sewen, di Kabupaten Kutai Timur dan Kutai Kertanegara.

Di halaman depan Kantor Gurbenur Kalimantan Timur, dilaksanakan seremonial pelepasliaran orangutan Samboja Lestari Ke-9. Dalam seremoni pelepasliaran orangutan Samboja Lestari Ke-9 ini, turut hadir  CEO BOS Foundation, Jamartin Sihite; Gubernur Kalimantan Timur, Prof. H. Awang Faroek Ishak; Kepala BKSDA Kalimantan Timur, Sunandar Trigunajasa; Staf Khusus Menteri Bidang Media Komunikasi Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Nova Harivan; Prof Marlon Ivanhoe Aipassa, staf ahli Gubernur Bidang Pertanian, Sumber Daya Alam, dan Lingkungan Hidup; serta Kabsudit Pengawetan Jenis Kementerian Lingkungan Hidupa dan Kehutanan, Puja Utama.

Kedua orangutan betina dan tiga orangutan jantan ini pun menempuh perjalanan darat dari Kantor Gubernur Kalimantan Timur menuju ke Muara Wahau, Ibukota Kecamatan di Kabupaten Kutai Timur. Perjalanan darat ini menempuh waktu sekitar 12 jam.

Pada pelepasliaran kali ini, hujan menemani tiap langkah perjalanan tim pelepasliaran orangutan. Hal itu membuat semua tim harus mengeluarkan ekstra tenaga untuk melalui kondisi jalan tanah yang basah dan licin. Beberapa kali semua tim harus bahu membahu menarik dan mendorong mobil untuk sampai ke “Jalan Buntu” atau titik terakhir di tepi Hutan Kehje Sewen, dari Muara Wahau dengan waktu tempuh sekitar 5 jam.

Di Jalan Buntu, satu kelompok adat Dayak Wehea memberikan upacara adat penyambutan kepada kami. Upacara adat ini dilaksanakan agar pelepasliaran orangutan Samboja Lestari Ke-9 dapat berjalan dengan lancar.

Dari Jalan Buntu, kendala yang dihadapi semakin banyak, rombongan harus melanjutkan perjalanan menuruni jalan setapak yang basah dan licin, sejauh sekitar 200 meter unttuk sampai ke tepi Sungai Telen, menyebrang sungai yang arusnya sedang deras, dan mendorong mobil yang mengangkut kandang berisi orangutan sampai ke titik pelepasliarian.

Perjalanan yang menempuh medan cukup berat ini memakan waktu sampai lewat tengah hari dan proses pelepasliaran sendiri akhirnya dilaksanakan sekitar pukul 5 sore.


Pelepasliaran Orangutan BOSF ke-9 di Hutan Kehje Sewen (Kredit foto: BOSF 2016)

Pelepasliaran Orangutan BOSF ke-9 di Hutan Kehje Sewen (Kredit foto: Dicky)

Pelepasliaran Orangutan BOSF ke-9 di Hutan Kehje Sewen (Kredit foto: Jamartin Sihite)

Pelepasliaran Orangutan BOSF ke-9 di Hutan Kehje Sewen (Kredit foto: Paulina)

Pelepasliaran Orangutan BOSF ke-9 di Hutan Kehje Sewen (Kredit foto: Suwardy)

Pelepasliaran Orangutan BOSF ke-9 di Hutan Kehje Sewen (Kredit foto: BOSF 2016)

Pelepasliaran Orangutan BOSF ke-9 di Hutan Kehje Sewen (Kredit foto: Paulina)

Karena hari sudah mulai gelap dan hujan terus turun, tim Post-Release Monitoring (PRM) kami pun harus bermalam di sekitar titik rilis menggunakan flying camp dan keesokan harinya mulai melakukan pengamatan nest-to-nest terhadap kelima orangutan yang di lepasliarkan. Pengamatan Nest to nest berarti memantau individu orangutan sebelum ia bangun dari sarangnya sampai ia membangun sarangnya untuk malam hari.

Dengan berhasilnya pelepasliaran orangutan Samboja Lestari Ke-9 ini, jumlah orangutan yang telah dilepasliarakn oleh BOS Foundation ke Hutan Kehje Sewen sejak tahun 2012 sampai saat ini adalah 49 individu dan di Kalimantan Tengah, kami sudah melepasliarkan 185 orangutan. Dalam merayakan ulang tahun ke-25, kami mencanangkan target melepasliarkan total 250 orangutan kembali ke habitat alami mereka sampai akhir tahun ini.

Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung pelepasliaran ini dan terus mendukung upaya konservasi orangutan!




Menurutmu orang lain perlu tahu? Bagikan!

image image image

CATATAN!



OK

YA, AMPUN!



Tutup