Apakah kamu member?

TIM PENGEMBANGAN MASYARAKAT BOSF DI KALTENG TETAP AKTIF DI T

Pekan lalu, kami menceritakan bagaimana tim pemberdayaan masyarakat atau community development (comdev) dari program Restorasi Habitat Orangutan di Muara Wahau kalimantan Timur, tetap bekerja di tengah pandemi. Tim yang sama di Kalimantan Tengah, tim comdev dari program Nyaru Menteng dan Mawas, juga bekerja sama kerasnya.

Akibat kekhawatiran penyebaran COVID-19, sejumlah desa di daerah kerja kami menutup diri dari kunjungan warga luar desa, atau memantau ketat warga yang baru kembali, terutama dari ‘zona merah’. Menurut laman resmi peta sebaran COVID-19 Indonesia, di bulan Mei 2020, telah ada 223 kasus terdata di Kalimantan Tengah. Untuk mencegah penyebaran semakin meluas, tim comdev kami menyesuaikan program kerja di desa-desa dampingan. Sementara itu, masyarakat beberapa desa secara tradisional melakukan antisipasi dengan menyelenggarakan upacara tolak bala dan meminum obat tradisional dari akar gantung.

Tim comdev kami dari Nyaru Menteng seperti rekan-rekannya di Muara Wahau, membagikan masker, sabun cuci tangan, desinfektan, dan berbagai kebutuhan sanitasi kepada masyarakat desa. Tim rencananya akan membagikan total sebanyak 500 masker secara merata di 9 desa, 6 di Kecamatan Marikit dan 3 desa di Kecamatan Katingan Hulu, keduanya di Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah.

Pembatasan kegiatan yang melibatkan berkumpulnya orang membuat tim comdev kami baik dari Nyaru Menteng maupun Program Konservasi Mawas mengganti pertemuan tatap muka dengan panggilan konferensi video untuk membahas rencana kegiatan. Jumlah kegiatan sendiri tentu berkurang drastis akibat pembatasan sosial di berbagai daerah.  


Tim dari Program Konservasi Mawas melakukan panggilan konferensi video baik dengan aparat pemerintah, masyarakat, dan kelompok fasilitator desa. Melalui ajang ini, mereka membahas rencana kegiatan pembibitan, penanaman, mikro kredit, dan pemeliharaan tanaman, yang kini diselenggarakan secara perseorangan untuk menghindari kerumunan.

Awalnya, berkomunikasi memanfaatkan teknologi bukanlah hal yang mudah bagi para pemangku kepentingan, karena mereka tidak terbiasa memanfaatkan teknologi komunikasi untuk bekerja sehari-hari. Namun berkat ketersediaan cakupan sinyal yang luas dan merebaknya tren penggunaan media sosial, mereka beradaptasi dengan cepat. Setelah beberapa pekan, para pemangku kepentingan semakin terbiasa dengan metode berkomunikasi jarak jauh ini, dan kegiatan di lapangan tetap bisa dilaksanakan dengan sejumlah penyesuaian.

Banyak orang bekerja dari rumah selama masa karantina ini untuk memutus rantai penyebaran COVID-19, namun kami tetap berkomitmen untuk melaksanakan upaya pelestarian orangutan sekaligus membantu masyarakat setempat di wilayah kerja kami. Selama melakukan pembatasan sosial dari rumah, tolong jangan lupakan bahwa di tengah masa karantina yang ketat ini, kami masih membutuhkan bantuan dan dukunganmu untuk melindungi orangutan dan habitatnya!




Menurutmu orang lain perlu tahu? Bagikan!

image image image

CATATAN!



OK

YA, AMPUN!



Tutup