Apakah kamu member?

MEMBAWA PESAN LINGKUNGAN SAMPAI KE MASA DEPAN

Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo (Yayasan BOS) terus berkomitmen dalam upaya konservasi orangutan dengan melibatkan masyarakat lokal. Salah satu langkah nyata terbaru dilakukan oleh Tim Pemberdayaan Masyarakat dan Tim Komunikasi kami yang menempuh perjalanan panjang menuju desa-desa binaan di sekitar Hutan Lindung Bukit Batikap, Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah. Tujuannya adalah untuk menyampaikan pesan penting tentang konservasi hutan dan orangutan kepada generasi muda, sebagai pewaris masa depan.

Menjangkau Tiga Desa di Bukit Batikap

Program edukasi ini melibatkan lima sekolah dari tiga desa berbeda, yang harus ditempuh dalam perjalanan dua hari dari Pusat Rehabilitasi Nyaru Menteng ke desa pertama. Desa pertama yaitu sub-unit dari Desa Tumbang Naan. Di desa kecil yang dikenal masyarakat dengan nama Camp B ini terdapat satu sekolah dasar dengan 20 siswa aktif.

Desa kedua adalah Desa Tumbang Naan. Berjarak sekitar 31 km dari Camp B, desa ini memiliki satu sekolah dasar dan satu sekolah menengah dengan sekitar 40 siswa aktif. Terakhir, desa ketiga yaitu Desa Tumbang Tohan. Juga berjarak sekitar 31 km dari Tumbang Naan, desa ini lebih besar dan dihuni lebih banyak masyarakat. Terdapat satu sekolah dasar dan satu sekolah menengah dengan sekitar 50 siswa aktif.

Baca juga: AKTIVITAS ‘RUMAH BELAJAR’ DI DESA DEA BEQ

Beruntungnya, baik murid, guru, dan perangkat desa menyambut inisiasi ini dengan baik. Mereka mengaku bahwa kegiatan ini juga memberikan dampak yang positif bagi mereka dan anak-anak di desa.


Belajar Konservasi dengan Cara yang Menyenangkan

Salah satu tantangan utama dalam edukasi lingkungan adalah bagaimana menyampaikan pesan kompleks tentang konservasi agar mudah dipahami anak-anak. Untuk itu, tim Yayasan BOS mengajak siswa bermain dan bernyanyi sebelum masuk ke materi utama mengenai “tetangga hutan” mereka yaitu orangutan.

Baca juga: BELAJAR HIDUP BERDAMPINGAN DENGAN “TETANGGA” HUTAN KAMI

Pendekatan yang digunakan juga disesuaikan dengan tingkatan pendidikan. Untuk anak-anak sekolah dasar, materi lebih banyak berfokus pada pengenalan orangutan dan perannya di hutan. Sedangkan untuk siswa sekolah menengah, pesan yang disampaikan lebih dalam yaitu bagaimana hidup berdampingan dengan hutan secara berkelanjutan.

Melalui keterlibatan siswa, guru, dan masyarakat, diharapkan tumbuh kesadaran bahwa konservasi bukan hanya soal melindungi satwa liar, tetapi juga tentang menjaga masa depan yang berkelanjutan bagi manusia.

Dukungan dari Mitra

Inisiasi ini tidak akan terlaksana tanpa dukungan penuh dari para mitra kami. Kami menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas komitmen serta kontribusi mereka dalam mendukung upaya konservasi orangutan dan habitatnya.

Bersama para mitra dan masyarakat lokal, Yayasan BOS terus membangun fondasi yang lebih kuat agar orangutan dan manusia dapat hidup berdampingan secara harmonis.
 




Menurutmu orang lain perlu tahu? Bagikan!

image image image

CATATAN!



OK

YA, AMPUN!



Tutup