Apakah kamu member?

KANDIDAT PELEPASLIARAN ORANGUTAN KE-41 DARI NYARU MENTENG

Dalam waktu dekat, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK) dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah dibantu oleh Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo (BOS) akan melakukan pelepasliaran orangutan ke-41 dari Pusat Rehabilitasi Nyaru Menteng ke Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TNBBBR).

Berikut beberapa orangutan yang akan menjadi kandidat pelepasliaran di dua titik pelepasliaran, Situs Hiran dan Bemban mendatang:

TRIP 1, SITUS HIRAN

ARISTO
Aristo adalah orangutan jantan tanpa induk yang kami selamatkan dari area perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah pada 12 September 2006. Saat tiba di Nyaru Menteng, ia masih berusia 2,5 tahun dengan berat badan 4,1 kg.

Selepas masa karantina, Aristo mengikuti Sekolah Hutan dan mampu menyelesaikannya dengan baik sampai akhirnya mendapatkan kesempatan untuk mengikuti proses akhir dari semua tahapan rehabilitasi yaitu prapelepasliaran. Pada 31 Desember 2019, ia dipindahkan ke Pulau Bangamat. Aristo menunjukkan perkembangan perilaku yang cukup menggembirakan selama berada di pulau tersebut.

Kini Aristo telah berusia 20 tahun dan siap untuk pulang menuju kampung halamannya di hutan belantara yang sesungguhnya.

LALANG
Lalang adalah salah satu orangutan betina hasil repatriasi dari Thailand pada 22 November 2006 bersama 47 orangutan lainnya. Lalang tiba di Pusat Rehabilitasi Nyaru Menteng saat usianya masih 5,5 tahun dengan berat badan 25 kg. 

Selepas masa karantina, Lalang terlebih dahulu mengikuti Sekolah Hutan dan berhasil lulus dengan baik. Kemudian ia mendapatkan kesempatan menempuh pembelajaran di tahapan prapelepasliaran pada 10 Januari 2020 di Pulau Bangamat. 
Kini, Lalang telah berusia 23 tahun. Setelah menjalani rehabilitasi selama 16,5 tahun dengan segala keterampilan yang telah dikuasai, ia telah siap untuk pulang ke belantara yang sesungguhnya sebagai orangutan liar sejati.

NONI PARTONO
Noni Partono kami selamatkan pada 1 Oktober 2016 dari seorang warga Desa Lahei Mangkutub, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. Saat diselamatkan, orangutan betina ini masih berusia dua tahun dengan berat badan 4,3 kg.
Setelah menjalani masa karantina, Noni Partono bergabung dengan orangutan lain yang sebaya dengannya di Sekolah Hutan dan memperlihatkan perkembangannya yang menggembirakan. Ia pun kemudian mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan pembelajarannya ke tahap prapelepasliaran di Pulau Bangamat pada 1 desember 2021.

Kini Noni Partono telah berusia sembilan tahun. Setelah menjalani proses rehabitasi selama 7 tahun, kemampuannya tidak diragukan lagi, ia telah siap untuk pulang ke rumah barunya di hutan belantara TNBBBR.

SVENJA
Svenja adalah orangutan betina tanpa induk yang kami selamatkan dari Tuanan, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah pada 10 November 2005. Saat itu ia masih berusia 1,5 tahun dengan berat badan 2,8 kg dengan kondisi memprihatinkan.

Svenja terlebih dahulu mengikuti proses karantina yang wajib dijalankan oleh seluruh orangutan yang pertama kali datang di pusat rehabilitasi kami. Setelahnya, dia pun mengikuti Sekolah Hutan dan mampu menunjukan perkembangan yang baik. Pada 6 Desember 2021, Svenja masuk ke tahapan prapelepasliaran di Pulau Prapelepasliaran Bangamat.

Setelah menjalani proses rehabilitasi dengan sangat baik selama 18 tahun, kini Svenja telah berusia 19,5 tahun. Orangutan betina yang anggun ini telah siap menyongsong kehidupan barunya di TNBBBR sebagai orangutan liar sejati.


Aristo (Kredit foto: Indrayana)

Lalang (Kredit foto: Indrayana)

Noni Partono (Kredit foto: Indrayana)

Svenja (Kredit foto: Indrayana)

Yoko (Kredit foto: Indrayana)

Syahrini (Kredit foto: Indrayana)

Susanne (Kredit foto: Indrayana)

Kejora (Kredit foto: Indrayana)

Mama Edwan (Kredit foto: Indrayana)

Edwina (Kredit foto: Indrayana)

TRIP 2, SITUS BEMBAN

YOKO
Yoko adalah orangutan jantan tanpa induk yang diselamatkan dari Tuanan, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah pada 10 November 2015. Saat tiba di Nyaru Menteng, ia masih berusia dua tahun dengan berat badan 4,4 kg. 

Setelah melewati masa karantina, Yoko bergabung di Sekolah Hutan dan berhasil menyelesaikan seluruh tahapan rehabilitasi di Sekolah Hutan dengan baik. Pada 6 desember 2021, Yoko dipindahkan ke Pulau Prapelepasliaran Bangamat untuk menjalani tahapan akhir dari seluruh rangkaian proses rehabilitasi.

Kini, Yoko telah berusia 10 tahun. Setelah menjalani 7,5 tahun masa rehabilitasi, ia telah siap untuk kembali hidup liar dan bebas di hutan TNBBBR sebagai orangutan liar sejati.

SYAHRINI
Syahrini adalah anak dari Suja yaitu orangutan betina yang telah dilepasliarkan pada Desember 2019 lalu di TNBBBR.  Ia lahir pada 31 oktober 2013 di Pusat Rehabilitasi Nyaru Menteng. Karena induknya tidak siap untuk merawatnya, kami terpaksa harus memisahkan Syahrini dan Suja. Syahrini yang saat itu masih bayi akhirnya dirawat oleh ibu asuh kami.

Syahrini kemudian mengikuti Sekolah Hutan dan pada tahun 2019, ia mendapat kesempatan untuk melanjutkan pembelajarannya di tahapan prapelepasliaran di Pulau Bangamat.

Kini Syahrini telah berusia 10 tahun. Tidak lama lagi, Syahrini telah siap menguji dan mempertajam kemampuannya untuk hidup di rumah sejatinya, di hutan.

KEJORA
Kejora adalah orangutan betina yang diselamatkan dari seorang warga Tangkiling, Palangkaraya, Kalimantan Tengah pada 1 Februari 2016. Saat kami selamatkan ia masih berusia 1,5 tahun dengan berat badan 4,8 kg. Ia kami temukan dalam kondisi memprihatinkan, terikat rantai besi dalam gudang pupuk dan ditemukan tanpa induk.

Selepas masa karantina, Kejora mengikuti Sekolah Hutan dan berhasil lulus dengan baik. Kejora kemudian menjalani tahap akhir proses rehabilitasinya di pulau prapelepasliaran, Pulau Badak Besar pada 12 November 2021.

Kini kejora telah berusia 9 tahun. Setelah 7 tahun menjalani proses rehabilitasi, betina menawan ini akan segera berangkat ke hutan sesungguhnya untuk menjalani hidup barunya sebagai orangutan liar sejati.

SUSANNE
Susanne adalah orangutan betina tanpa induk yang diselamatkan dari seorang warga di Kuala Kurun, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah. Sebelumnya ia sempat dipelihara selama 3 tahun oleh warga tersebut. Susanne masih berusia 3,5 tahun dengan berat badan 6,1 kg saat dirinya pertama kali tiba di Pusat Rehabilitasi Nyaru Menteng pada 11 oktober 2017.

Setelah menjalani masa karantina, Susanne mengikuti tahapan Sekolah Hutan dengan orangutan lain yang sebaya dengannya. Ia berhasil lulus dengan baik. Pada 12 november 2021, Susanne melanjutkan pembelajarannya di Pulau Prapelepasliaran Badak Besar.

Kini Susanne telah berusia 10 tahun. Setelah menjalani rehabilitasi selama 7 tahun, akhirnya mendapatkan kesempatan untuk menikmati kebebasan di hutan belantara yang sesungguhnya.

MAMA EDWAN & EDWINA
Mama Edwan adalah orangutan liar yang diselamatkan dari area sebuah perusahaan kelapa sawit di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah pada 27 Agustus 2007. Orangutan betina ini tiba di Nyaru Menteng saat ia berusia sekitar 15 tahun dengan berat badan 35 kg. Terdapat luka terbuka pada pangkal tangan kiri dengan tulang yang patah saat penyelamatannya sehingga ia harus mendapat penanganan serius dari tim medis kami. Beberapa hari, mendapat perawatan pada lukanya yang tak kunjung membaik, akhirnya tim medis kami memutuskan untuk mengamputasi lengan kirinya tersebut. 

Pascaamputasi dan pulih, Mama Edwan kemudian kami tempatkan di Pulau Prapelepasliaran Palas untuk menjalani tahapan prapelepasliaran. Meski hanya memiliki satu tangan ia cukup mampu beradaptasi dan gesit dalam beraktivitas. Suatu hari, ia terpantau sedang hamil di pulau tersebut dan melahirkan anaknya yang berjenis kelamin betina pada 20 Mei 2017. Bayi tersebut kemudian kami beri nama Edwina.

Kini Mama Edwan telah berusia 36 tahun dan Edwina telah berusia enam tahun. Mereka akan mendapat kesempatan kembali ke hutan belantara untuk menyongsong hidup barunya sebagai orangutan liar sejati.

Bantu kami membawa orangutan untuk hidup aman di hutan dengan mendukung perjalanan pulang mereka!




Menurutmu orang lain perlu tahu? Bagikan!

image image image

CATATAN!



OK

YA, AMPUN!



Tutup