Apakah kamu member?

HARI KEDUA PERJALANAN 8 ORANGUTAN KEMBALI KE BATIKAP

Ini adalah hari kedua dari rangkaian Kegiatan Pelepasliaran Orangutan Lintas Provinsi dan Pelepasliaran Orangutan ke Bukit Batikap. Hari ini, kami akan menerbangkan delapan orangutan ke Hutan Lindung Bukit Batikap (Batikap). Kedelapan orangutan ini akan dibawa dengan truk ke bandara Tjilik Riwut, Palangkaraya dan akan melanjutkan perjalanan ke bandara Mt. Muro, Dirung, Kabupaten Murung Raya, untuk kemudian terbang dengan helikopter ke Batikap, tempat dimana mereka bisa menghirup udara kebebasan!

Suasana masih gelap ketika Tim Pelepasliaran Orangutan Nyaru Menteng dengan semangatnya yang tinggi mengawali rangkaian kegiatan pelepasliaran orangutan yang ke-tujuh ini. Waktu masih menunjukkan pukul 04.30 pagi. Tim medis telah bersiap di kandang karantina untuk melakukan pembiusan terhadap kandidat rilis yang akan diterbangkan hari ini ke Batikap. Delapan orangutan yang akan diterbangkan hari ini dibagi ke dalam dua grup. Grup pertama terdiri dari Cindy dan anak-anaknya Cilik dan Riwut, serta Mandra. Grup kedua terdiri dari Nopi bersama kedua anaknya, Zona dan Nicky serta Daisy.

Cilik, orangutan yang masih berusia enam tahun ini akan dibius pertama kali. Disusul oleh Ibunya, Cindy. Riwut, anak kedua Cindy yang masih berusia satu tahun masih terus memeluk Ibunya. Artinya, Riwut tidak perlu dibius. Sambil menunggu efek bius bekerja pada Cilik dan Cindy, tim medis mulai memeriksa Mandra dan memutuskan untuk tidak membius Mandra. Teknisi kemudian menggandeng Mandra menuju kandang transportnya tanpa kendala yang berarti.

Efek bius pada Cilik dan Cindy ternyata baru bekerja lebih lama dari yang diharapkan. Tim medis memutuskan untuk menambah dosis bius untuk mereka berdua. Setelah beberapa saat, akhirnya Cilik tertidur. Setelah diberikan suntikan obat cacing, Cilik kemudian dimasukkan ke dalam kandang transport. Dan tepat sebelum kandangnya ditutup, Cilik diberikan suntikan agar kembali sadar. Beberapa saat setelah itu, super mum Cindy juga tertidur. Dia kemudian dipindahkan ke kandang transport dengan Riwut yang masih memeluk perutnya. Riwut terlihat sedikit bingung tetapi tetap tenang.

Tim kemudian meninggalkan Nyaru Menteng ketika semua orangutan telah masuk ke dalam kandang transport dan sudah dimasukkan ke dalam truk. Pesawat Twin Otter telah menunggu mereka di bandara Tjilik Riwut, Palangka Raya untuk membawa mereka ke bandara Mt. Muro, Dirung, Kabupaten Murung Raya.

Tim tiba di bandara pada pukul 06.45, dan sembari menunggu waktu loading, kami menikmati makan pagi bersama. Tidak ada yang lebih nikmat daripada makan bersama dengan teman-teman yang menyenangkan!

Sepuluh menit kemudian, kami mendapat perintah untuk segera memulai proses loading. Cindy dan Riwut yang pertama kali dimasukkan ke dalam pesawat, diikuti oleh Mandra dan Cilik. Hanya membutuhkan waktu sekitar sepuluh menit untuk memasukkan mereka semua ke dalam pesawat.

Dalam perjalanannya ke Dirung, Cindy, Riwut dan Mandra akan ditemani oleh drh. Maryos, teknisi Hendra dan seorang polisi hutan dari BKSDA Kalimantan Tengah, Imam Mustafa. Pesawat lepas landas tepat pukul 07.25 setelah kru memastikan semua persiapan teknis telah selesai dilaksanakan.

Mt. Muro, Dirung: Setengah Perjalanan
Sejak semalam hujan mengguyur Dirung hingga pagi menjelang. Seolah gembira menyambut datangnya para orangutan yang akan kembali ke rumahnya di Hutan Lindung Bukit Batikap.

Tim di Dirung berkoordinasi dengan Tim yag ada di Batikap yang juga melaporkan bawa Batikap juga diguyur hujan deras sejak semalam. Semakin siang, cuaca semakin cerah dan membawa harapan bahwa hari ini kegiatan akan berjalan dengan lancar.

Perjalanan Akhir Menuju Batikap
Pukul 08.12 pesawat Twin Otter tiba di Bandara Mt. Muro di Dirung membawa Mandra, Cindy, dan kedua anaknya Riwut dan Cilik beserta salah seorang wakil BKSDA Kalimantan Tengah, drh. Maryos dan teknisi Hendra.

Cilik yang pertama dikeluarkan dari pesawat diikuti oleh Mandra dan Cindy serta Riwut. Kedatangan mereka disambut oleh Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Murung Raya, Ir. Pahala Budiawan, MM. Setelah itu mereka lalu dibawa menuju helipad untuk menanti kedatangan helikopter B3 yang akan membawa mereka ke rumahnya di Batikap.

Tak beberapa lama helikopter tiba, lalu keempat orangutan ini disiapkan untuk diterbangkan ke Batikap. Cilik terlihat tidak sabar dan selalu menggoyang-goyangkan kandangnya. Mungkin Cilik sudah tidak sabar untuk merasakan kebebasan di hutan!


Tim medis mempersiapkan pembiusan untuk Grup 1

Cilik dikeluarkan dari kandangnya

Pembiusan Cindy

Riwut tidak ingin lepas dari Ibunya!

Truk yang membawa orangutan ke bandara Tjilik Riwut

Makan pagi bersama

Cindy dan Riwut dimasukkan ke dalam pesawat

Anton Nurcahyo dan Kepala BKSDA menggotong Zona

Press Conference

Twin Otter tiba di Mt. Muro, Dirung

Dirung, pagi ini

Tim di Dirung

Tim di Dirung

Palangka Raya: Mempersiapkan Grup Kedua
Sementara itu, truk yang membawa Grup 1 telah kembali ke Nyaru Menteng untuk menjemput Daisy, Nopi, Nicky dan Zona. Setelah proses pembiusan selesai, Daisy kemudian dipindahkan ke kandang transport, sama seperti Mandra, Daisy bersedia berjalan sendiri ke kandang transportnya ditemani oleh teknisi, tanpa dibius. Sementara itu, efek bius pada Zona telah terlihat. Zona tertidur dan segera dipindahkan ke kandang transportnya.

Ternyata, Zona dan Nopi, Ibu Nicky, tidak dapat tidur dengan tenang karena Nicky, orangutan jantan yang masih berusia tiga tahun ini terus-menerus mengganggu Ibunya. Pada pukul 08.30, Nopi akhirnya tertidur dan dapat dipindahkan ke dalam kandang transportnya, sedangkan Nicky dibawa oleh tim medis dan dimasukkan ke dalam kandang transport bersama dengan Ibunya.

Pukul 08.35, Tim meninggalkan Nyaru Menteng dengan Grup 2. Mereka tiba di bandara Tjilik Riwut pada pukul 9.18, tepat ketika pesawat Twin Otter baru saja tiba dari Dirung. Zona langsung dimasukkan ke dalam pesawat. Diikuti oleh Daisy kemudian Nopi dan Nicky. Prosesnya sangat cepat dan lancar, sama seperti proses pada Grup sebelumnya.

Setelah semua orangutan masuk ke dalam pesawat, CEO Yayasan BOS, Jamartin Sihite dan Kepala BKSDA Kalimantan Tengah, Ir. Hariyadi memberikan keterangan kepada wartawan yang hadir. Pada pukul 10.00, Nopi, Nicky, Zona dan Daisy diberangkatkan ke bandara Mt. Muro, Dirung, Puruk Cahu.

Grup Kedua tiba di Mt. Muro, Dirung
Sekitar pukul 10.43, pesawat tiba kembali di Bandara Mt. Muro di Dirung membawa Daisy, Nopi, dan kedua anaknya Zona dan Nicky. Langit Dirung yang cerah menyambut kedatangan mereka. Kandang transport Nopi dan Nicky yang pertama kali dikeluarkan dari pesawat, diikuti oleh kandang transport Daisy dan Zona. Keempatnya lalu dibawa menuju ke helipad. Sementara itu, pesawat bersiap-siap kembali ke Bandara Tjilik Riwut di Palangka Raya.

Daisy dan keluarga Nopi bersiap ditempatkan ke dalam kargo net. Sambil menunggu helikopter kembali dari Batikap, kandang-kandang ini ditutupi dengan terpal agar tidak terlalu kepanasan.

Tak beberapa lama Helikopter tiba dari Batikap. Tim segera melakukan pemeriksaan akhir untuk memastikan keamanan dan kenyamanan Daisy dan keluarga Nopi selama perjalanan. Sama seperti Cilik, Zona pun sangat antusias dan sibuk mengeluarkan kiss-squeak. Segera, Zona, kamu akan segera menikmati kebebasan di rumahmu yang sesunggunya, Batikap, bersama dengan keluarga dan teman-temanmu!

Besok, kami akan memberikan cerita lengkap dari Batikap, dan ada sembilan orangutan lagi yang akan dilepasliarkan ke Batikap, serta Yayang-Sayang dan Diah yang akan dilepasliarkan lintas provinsi!




Menurutmu orang lain perlu tahu? Bagikan!

image image image

CATATAN!



OK

YA, AMPUN!



Tutup