Apakah kamu member?

PAKAN ALAMI TIM PRM DI HUTAN

Di hutan, kami, tim Post Release Monitoring (PRM) mengandalkan perbekalan yang kami beli setiap bulan di Muara Wahau, kota kecamatan terdekat, sekitar 70 km dari Kamp Nles Mamse. Ada berkilo-kilo bahan makanan, sayur, telur, dan lain sebagainya yang kami bawa setiap kali belanja.

Namun adakalanya saat perbekalan kami menipis, kami harus mencari sumber makanan alami di hutan. Saat menanti kedatangan stok perbekalan baru, kami kerap memancing atau menjala ikan di sungai Telen. Dalam situasi seperti ini, berada di hutan yang memiliki sumber makanan yang berlimpah sangat menguntungkan.

Namun kami sangat paham bahwa kami tidak boleh mengksploitasi sumber makanan tersebut. Kami juga tidak bisa memancing ikan setiap hari, karena jika air Sungai Telen tengah berlumpur akibat hujan di hulu, ikan lebih sulit kami temukan.

Beberapa waktu lalu di bulan Juli, anggota tim PRM, yaitu Yunus, Laring, Yunus Juq, Krisdianto, dan Syahrul pergi memancing sekaligus melakukan pengamatan herpetofauna, yaitu jenis-jenis satwa amfibi dan reptil. Kegiatan ini kami sebut dengan “herping”. Untuk melakukan hal ini, tim kami terlebih dulu mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan, seperti umpan, pancing, parang, kamera, serta bumbu serbaguna untuk membumbui ikan!


Tim kami berangkat menggunakan perahu menyusuri Sungai Telen. Setelah mendekati daerah yang dituju, mereka segera mencari lokasi aman di tepi sungai untuk menambatkan perahu, dan melanjutkan perjalanan berjalan kaki. Sembari berjalan menyusuri sungai itulah, tim kami melakukan herping. Karena sebagian besar amfibi dan reptil satwa nokturnal atau aktif di malam hari, maka waktu herping paling ideal adalah malam hari. Ada sejumlah foto yang berhasil tim kami ambil saat itu, sebelum akhirnya menemukan lokasi yang dirasa pas untuk memancing ikan.

Malam itu memang tampaknya tim kami cukup beruntung. Tidak lama menanti, mereka berhasil mendapatkan ikan dalam jumlah cukup banyak. Untuk mengobati lapar, tim segera memasak sebagian di antaranya, sebagian lagi dibungkus untuk dibawa kembali ke kamp. Meski ikan hanya dibumbui dengan sangat sederhana, namun percayalah, makan di tengah hutan ditambah rasa lelah dan lapar setelah berjalan jauh, selalu terasa begitu nikmat. Sambil menyantap ikan bakar, tim kami menikmati malam. Setelah usai, dan hari sudah semakin larut, tim memutuskan segera kembali ke kamp, sebelum rasa kantuk menyerang.

Kami sangat menikmati hidup kami saat ini!




Menurutmu orang lain perlu tahu? Bagikan!

image image image

CATATAN!



OK

YA, AMPUN!



Tutup