Apakah kamu member?

Nenek Saudah, Sang Inspirator

Pada pagi 10 November 2012, hujan turun di Desa Tumbang Tohan, yang merupakan desa terdekat dari lokasi kami melepasliarkan orangutan di Hutan Lindung Bukit Batikap. Di sini, tim Community Development (Comdev) sibuk bekerja bersama penduduk setempat untuk merencanakan dan memperkuat usaha-usaha peningkatan kesejahteraan penduduk.

Pagi itu saya, Denny Kurniawan (Program Development Leader), beserta Sutami (Koordinator Comdev), Erwin Hendrawan (Koordinator Murung Raya), Indrayana (Fotografer Nyaru Menteng), Anton (Staf Comdev Murung Raya), dan Imam Mustofa (Pelatih Budidaya Jamur), sedang berbincang-bincang dengan Pak Jaya warga Desa Tumbang Tohan sambil menanti kedatangan kelompok PKK Desa Sederhana Lestari.

Kelompok PKK ini direncanakan akan melanjutkan kegiatan budidaya jamur, dan hari ini agendanya adalah menanam bibit jamur. Cuaca sangat buruk hari itu, kami hampir yakin kelompok PKK tidak akan datang dan pertemuan akan dibatalkan. Namun sekitar jam 9, kami melihat dua sosok berjalan berhati-hati sepanjang jalan yang basah dan berlumpur.

Ternyata dua sosok tersebut adalah Tambi (Nenek) Saudah (80 tahun) dan cucu perempuannya Yeyen (7 tahun). Mereka berjalan dari rumah hanya dengan menggunakan handuk sebagai penutup kepala agar tidak basah terkena hujan. Tambi Saudah segera mempersiapkan dirinya dengan mencuci tangan menggunakan alkohol, memakai sarung tangan, dan memasang masker di wajahnya.

Saya bertanya padanya, "Tambi, mengapa tidak menunggu hujan reda saja sebelum datang ke sini?" Tambi Saudah menjawab, "Saya malu dengan anggota kelompok lainnya apabila mereka sudah bekerja dan saya baru datang. Saya takut ketinggalan belajar bagaimana caranya pembibitan jamur ini, saya ingin melihat jamurnya tumbuh dan bisa dijual untuk nambah biaya keluarga kami.”

Mendengar jawabannya, saya tidak dapat berkata apa-apa dalam kekaguman terhadap perempuan ini. Mendedikasikan hidupnya untuk anak dan cucunya, beliau masih bersemangat dan telaten mempelajari cara-cara baru untuk melanjutkan dan meningkatkan kualitas hidup keluarganya. Bagi saya, beliau adalah inspirator yang kembali memberikan semangat baru dalam pekerjaan saya. Setiap kendala yang dihadapi untuk mencapai cita-cita dapat diatatasi selama kita punya keyakinan dan semangat. Tambi Saudah selalu datang tepat waktu saat pertemuan kelompok dan juga aktif mengikuti semua kegiatan.


Tambi Saudah, The Inspirator

Tambi Saudah and her granddaughter

Kelompok PKK melakukan budidaya jamur

Beliau adalah tokoh masyarakat yang dihormati di Desa Tumbang Tohan, dan meskipun usianya telah lanjut, namun fisiknya masih tampak sehat dan kuat. Hal berharga yang beliau berikan pada saya adalah sebuah pesan bijak, "Hormati dan cintai keluargamu, dan bekerja di manapun dengan hatimu." Kemudian beliau melanjutkan, "Karena jika kita bekerja dengan hati kita, kita akan merasa senang dan tidak akan merasa cepat lelah."

Tak lama setelah kedatangan Tambi Saudah, anggota kelompok lain juga berdatangan hingga ruangan terisi penuh oleh seluruh anggota kelompok PKK. Tanpa banyak bicara, kelompok ini memulai aktivitasnya dengan lancar, seolah mereka sudah sangat terbiasa dengan pekerjaan ini. Satu hari yang menyenangkan bagi kami semua.

Saya merasa optimis dengan kelompok PKK Sederhana Sejahtera Desa Tumbang Tohan dapat berkembang menjadi kelompok yang mandiri, menjadi contoh bagi kelompok lainnya, dan menjadi penggerak perubahan sosial di Desa Tumbang Tohan. Semoga sosok Tambi Saudah dapat menjadi inspirator bagi anggota kelompok lainnya, juga bagi Tim Pemberdayaan Masyarakat Nyaru Menteng untuk masa depan yang lebih baik.




Menurutmu orang lain perlu tahu? Bagikan!

image image image

CATATAN!



OK

YA, AMPUN!



Tutup