Apakah kamu member?

BAGAIMANA ORANGUTAN BERKOPULASI

Setiap makhluk hidup termasuk orangutan memiliki naluri alamiah untuk memenuhi kebutuhan biologisnya, seperti kebutuhan akan air, oksigen, nutrisi, tempat tinggal, sampai reproduksi. Bagi orangutan liar yang memiliki sifat hidup semi soliter, proses awal reproduksi orangutan di alam sangat menarik. 

Sulit untuk mengatakan kapan orangutan mencapai kematangan usia untuk bereproduksi. Salah satu ciri perkembangan karakter seks orangutan jantan seperti bantalan pipi (cheekpad), berkembang menjadi dua macam kedewasaan (bimaturism) di mana keduanya matang secara seksual, yakni jantan berpipi (flanged) dan jantan tidak berpipi (unflanged). Mereka dapat menjadi ‘bapak’ bertahun-tahun sebelum memiliki bantalan pipi (cheekpad). Adapun orangutan betina, sama seperti manusia, dapat mengandung keturunan begitu siklus menstruasi mereka dimulai.

Orangutan jantan yang hidup di pusat rehabilitasi akan matang secara seksual pada usia delapan hingga sepuluh tahun. Meski begitu, usia tersebut diperkirakan sedikit lebih cepat jika dibandingkan dengan kematangan usia orangutan yang hidup di alam liar. Sementara orangutan betina dapat mencapai kematangan seksual kira-kira pada usia tujuh tahun di pusat rehabilitasi, sedangkan di alam liar, mereka mencapainya di usia sembilan hingga sebelas tahun.Para peneliti telah menemukan bahwa orangutan jantan dan betina dewasa kadang-kadang hidup berpasangan (consortship) dalam periode tertentu yang dapat menyebabkan terjadinya kopulasi. Dalam hubungan reproduksi, orangutan betina memiliki otoritas sebagai pengambil keputusan. 


Salah satu studi menemukan bahwa orangutan jantan lebih toleran terhadap betina yang aktif secara seksual. Cara mereka melakukan pendekatan adalah dengan mengambil makanan dari para betina dan jika mereka tidak menolaknya, maka jantan akan melanjutkan hubungan sampai dengan tahapan kopulasi. Apabila betina melakukan teriakan panjang (long call) berarti mereka menolak kehadiran jantan dan mengakhiri hubungan pada akhir hari yang sama. Jadi, meskipun berbagi makanan dengan betina secara pasif, tidak berarti kawin langsung untuk jantan, jika itu tidak terjadi, betina dapat mengakhiri kebersamaan mereka dan menolak kesempatan jantan untuk melakukan kopulasi. 

Puncak perilaku seksual pada orangutan adalah dengan melakukan kopulasi atau hubungan seksual antara orangutan jantan dan betina. Sebelum terjadinya kopulasi, orangutan jantan biasanya akan melakukan perilaku cek vagina (genital inspection) dengan memeriksa vulva atau alat genital betina dengan jari atau bibirnya. Tidak semua genital inspection ini berakhir dengan kopulasi. Kopulasi dapat dinyatakan sebagai kopulasi sempurna apabila terjadi ejakulasi dan pembuahan hingga betina akhirnya melahirkan bayi orangutan yang baru.

Dengan interval antar kelahiran orangutan yang panjang sekitar 7-8 tahun (lebih lama dari mamalia mana pun di dunia), kami tentu menginginkan banyaknya kelahiran orangutan baru yang lahir dari induk liar. Semakin banyak bayi orangutan yang lahir di alam liar, menandakan tingkat keberhasilan program reintroduksi orangutan yang kami lakukan. 




Menurutmu orang lain perlu tahu? Bagikan!

image image image

CATATAN!



OK

YA, AMPUN!



Tutup