TEMON & LAHEI MENGGEBRAK ATURAN HUTAN
Masih ingat dengan kisah Temon dan Lahei yang sempat menghilang dari sekolah hutan?
Masih ingat dengan kisah Kopral yang menjalani proses pemulihan untuk kakinya? Sejak dipindahkan ke Kandang Sosialisasi pada akhir tahun lalu, kini pergerakan Kopral semakin aktif.
Sebelumnya di Kompleks Individu, ruang geraknya menjadi terbatas sehingga ia sulit untuk beraktivitas dan mengeksplorasi lingkungan sekitarnya. Kini, Kopral memiliki ruang yang lebih luas dan berbagai enrichment furniture yang membantunya tetap aktif dan terstimulasi. Di dalam kandangnya, terdapat beberapa balok kayu dengan berbagai ukuran yang dipasang di lantai. Balok-balok ini membantu Kopral melatih genggamannya, keterampilan yang sangat penting bagi proses pemulihannya.
Baca juga: KOPRAL DALAM MASA PEMULIHAN KESEHATANNYA
Saat pertama kali dipindahkan, kandangnya hanya dilengkapi dengan satu hammock. Awalnya, Kopral masih beradaptasi dan lebih sering diam di satu tempat di mana ia merasa nyaman. Namun, seiring berjalannya waktu, ia mulai mengeksplorasi kandangnya lebih banyak dan sering terlihat bergelantungan dengan posisi kepala di bawah dan kaki di atas.
Perilaku ini cukup mengkhawatirkan, sehingga tim perawatan menambahkan hammock besar tambahan di bagian tengah kandang untuk mendukung pergerakannya dan membantu dalam proses latihan dan rehabilitasinya.
Selain aktif bergerak, Kopral juga suka mengamati lingkungannya. Jika mendengar suara orangutan lain, ia akan mencari sumber suara tersebut dan mencoba mengetahui apa yang sedang terjadi. Namun, rasa penasarannya sempat menyebabkan insiden kecil. Suatu kali, ia tanpa sengaja memasukkan kakinya ke sela jeruji kandang. Orangutan Putu yang berada di sebelah kandangnya kemudian menggigit kaki Kopral. Beruntung, lukanya tidak serius dan segera ditangani dengan semprotan antiseptik.
Hubungan Kopral dengan para teknisi juga semakin baik. Jika melihat teknisi datang membawa makanan, ia akan terlihat tidak sabar dan memukul-mukul kakinya ke jeruji kandang untuk menarik perhatian mereka. Kopral sangat menyukai buah-buahan, tetapi ia tidak menyukai gambas (Luffa acutangula).
Dari segi kesehatan, kondisi Kopral semakin membaik, tetapi treatment infrared masih terus dilakukan dua kali sehari untuk mendukung pemulihannya. Menariknya, Kopral tampaknya sudah terbiasa dengan prosedur ini. Setiap sesi perawatan, ia dengan tenang dan kooperatif memberikan kakinya untuk diterapi.
Baca juga: BEGINI CARA ORANGUTAN JALANI PEMERIKSAAN KESEHATAN RUTINNYA
Dengan meningkatnya aktivitas dan progres pemulihan Kopral, ada harapan bahwa jika rehabilitasinya terus berjalan dengan baik, ia bisa kembali ke habitat pulau dan menikmati kehidupan yang lebih alami dan bebas di masa mendatang.
Ingin tahu lebih lanjut mengenai cerita Kopral dan cerita terbaru tentangnya? Anda dapat turut mendukung dan mengikuti setiap perkembangan tahapan rehabilitasinya dengan melakukan adopsi pada tautan berikut!