Program Konservasi Mawas hanyalah salah satu program Yayasan BOS di Kalimantan Tengah. Proyek ini menyeimbangkan perlindungan dan restorasi hutan melalui penggunaan pengelolaan sumber daya alam, pengembangan masyarakat yang berkelanjutan, rehabilitasi lahan, dan penelitian. Kami melakukan ini untuk melindungi habitat alami orangutan dan memperkuat masyarakat lokal.
Kawasan Konservasi Mawas adalah kawasan seluas 309.000 hektar yang mencakup habitat orangutan alami yang vital. Area yang luas ini pernah menjadi lokasi proyek penanaman padi skala besar yang gagal, tetapi saat ini hutan rawa gambut yang tersisa menjadi tempat untuk menampung salah satu populasi orangutan Kalimantan terbesar di dunia dengan perkiraan 2.550 individu.
Dibutuhkan upaya kolaboratif yang besar, dari semua pemangku kepentingan yang terkait, Agar upaya untuk melindungi ekosistem yang begitu penting dan kompleks ini bisa berhasil. Tata kelola yang aktif, pemantauan dan penegakan hukum, serta dukungan dan keterlibatan masyarakat sangat dibutuhkan, selain juga kegiatan reboisasi tradisional seperti penanaman kembali dan pemantauan kebakaran.
Di area yang terdegradasi oleh aktivitas manusia di masa lalu, kami merehabilitasi hutan dengan bekerja bersama masyarakat setempat untuk merencanakan dan melaksanakan proyek penanaman kembali dalam skala besar. Bekerja sama dengan Universitas Nasional dan Universitas Rutgers, Stasiun Penelitian Tuanan melakukan penelitian terobosan di bidang perilaku orangutan liar dan ekologi lahan gambut.
Foto Mawas
Orangutan liar di Camp Tuanan
Melatih Tim Pemadam Kebakaran kami
Melatih Tim Pemadam Kebakaran kami
Kegiatan BMP
Kegiatan BMP
Namun, masih banyak pekerjaan yang perlu dilakukan. Diperkirakan 70% populasi orangutan liar di Kalimantan hidup di luar kawasan lindung. Untuk memastikan konservasi spesies tersebut, Yayasan BOS juga berperan dalam menyusun Strategi dan Rencana Aksi Orangutan. Kami juga beroperasi di sektor swasta, bekerja untuk mendukung praktik yang lebih berkelanjutan di kelapa sawit, logging, dan industri ekstraktif lainnya melalui Best Management Practices (BMP) untuk Konservasi Orangutan. Melalui program ini, kami bekerja bersama dengan perusahaan dalam pengembangan dan penerapan prosedur yang terkait dengan pengelolaan lahan berkelanjutan yang melindungi keanekaragaman hayati dan mengurangi konflik antara manusia dan orangutan. Bersama-sama, kemitraan ini terbukti bermanfaat baik bagi manusia maupun orangutan.
Dengan populasi orangutan yang terus menurun, kita tidak bisa ragu untuk mengambil tindakan. Tidak ada solusi tunggal yang dapat menyelesaikan masalah kompleks dari ancaman kepunahan, untuk itu kita harus bersama-sama bertindak untuk melindungi orangutan dan habitatnya.
Yayasan BOS, bersama dengan KLHK dan BKSDA dari Kalimantan Tengah akan segera melakukan pelepasliaran orangutan ke-44 dari Pusat Rehabilitasi Nyaru Menteng Ke Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TNBBBR).
Setiap tahun pada tanggal 22 April, kita merayakan Hari Bumi Sedunia untuk menghormati planet yang menjadi rumah bagi kita semua.
Itu adalah hari biasa di sekolah hutan Nyaru Menteng, di mana orangutan muda belajar dari satu sama lain sementara ibu asuh mereka melihat dari bawah.
