Apakah kamu member?

PEMANTAUAN ORANGUTAN DENGAN KAMERA TRAP

Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi pemantauan satwa liar telah mengalami kemajuan pesat, salah satunya ialah teknologi kamera trap. Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo (Yayasan BOS) bekerja sama dengan University of British Columbia (UBC) Kanada dan Institut Pertanian Bogor (IPB) telah memasang 30 kamera inframerah Reconyx Hyperfire (HP2X) di Hutan Lindung Bukit Batikap sejak tahun 2020. 

Cara Kerja Kamera Trap

Meskipun namanya adalah “Kamera Trap”, teknologi ini tidak membahayakan satwa liar sama sekali. Kamera trap merupakan teknologi non-invasif yang dinilai efektif untuk pemantauan satwa liar, termasuk orangutan. Tanpa harus berada di tempat, temuan konservasi yang satu ini dapat melakukan observasi perilaku orangutan dalam jangka waktu 30 – 60 hari di tempat terpencil dan sulit dijangkau sekalipun. Selain itu, kamera ini juga sudah bisa menyediakan data mengenai keberadaan, perilaku, siklus hidup, sampai dengan pola interaksi antarsatwa satu sama lain. 

Baca juga: KAMERA TRAP MENGUNGKAP HARTA TERSEMBUNYI

Kamera trap bukanlah perangkat rumit seperti yang mungkin dibayangkan. Alat konservasi inovatif ini sebenarnya ialah kamera biasa yang dilengkapi dengan sensor inframerah. Cara kerja kamera ini adalah dengan mendeteksi gerakan dan secara otomatis menangkap gambar dari hewan yang melintas. Metode yang tidak mengganggu ini memungkinkan para peneliti mendokumentasikan beragam aktivitas hewan tanpa mengganggu rutinitas alami mereka.

Pemasangan Kamera Trap

Kamera trap ini ditempatkan secara strategis di 30 titik di seluruh Hutan Lindung Bukit Batikap. Kamera ini dipasang di beberapa titik strategis dengan jarak sekitar 500 – 1000 m antara kamera satu dengan lainnya di sepanjang sistem jalur yang sudah ada. Area ini mencakup sebagian besar pedalaman hutan yang sulit dijangkau secara teratur. 


Pemantauan Orangutan dengan Kamera Trap (Kredit foto: BOSF 2024)

Pemantauan Orangutan dengan Kamera Trap (Kredit foto: BOSF 2024)

Pemantauan Orangutan dengan Kamera Trap (Kredit foto: BOSF 2024)

Pemantauan Orangutan dengan Kamera Trap (Kredit foto: BOSF 2024)

Pemantauan Orangutan dengan Kamera Trap (Kredit foto: BOSF 2024)

Pemantauan Orangutan dengan Kamera Trap (Kredit foto: BOSF 2024)

Pemantauan Orangutan dengan Kamera Trap (Kredit foto: BOSF 2024)

Pemantauan Orangutan dengan Kamera Trap (Kredit foto: BOSF 2024)

Pemantauan Orangutan dengan Kamera Trap (Kredit foto: BOSF 2024)

Pemantauan Orangutan dengan Kamera Trap (Kredit foto: BOSF 2024)

Kamera-kamera tersebut ditempatkan di dalam kotak yang dapat dikunci. Hal ini dilakukan dengan asumsi bahwa orangutan rehabilitan yang memiliki rasa penasaran lebih dibandingkan orangutan liar akan menganggap kamera ini adalah objek menarik untuk diselidiki. Pengambilan data secara teratur dilakukan setiap bulannya dengan mengganti kartu SD. Selain itu, penggantian baterai juga dilakukan rutin setiap dua bulan sekali. Data gambar yang sudah tersimpan dalam kartu SD akan diunduh, disimpan di hard drive, dan secara teratur dikirimkan dari lapangan ke tim di Pusat Rehabilitasi Nyaru Menteng dan kolaborator kami di UBC.

Gambar Satwa yang Tertangkap oleh Kamera Trap

Meski tujuan utamanya ialah untuk melakukan pemantauan orangutan, kamera trap telah berhasil merekam banyak satwa liar sejak proyek ini dimulai. Mulai dari beruang madu (Helarctos malayanus), trenggiling (Pholidota), kijang (Muntjacus spp.), sampai dengan ayam pegar kalimantan (Lophura Ignita) yang keberadaannya kini diketahui sangatlah langka. Informasi ini tentu membantu Yayasan BOS dan mitranya untuk memantau kesehatan populasi satwa dan menilai efektivitas langkah-langkah perlindungan habitat.

Baca juga: LINDUNGI AYAM PEGAR KALIMANTAN! 

Kolaborasi antara Yayasan BOS, UBC, dan IPB ini menyoroti pentingnya penggabungan teknologi dengan ilmu konservasi. Penggunaan kamera trap tentunya sangat membantu para peneliti untuk mengumpulkan informasi penting yang mendukung upaya pelestarian orangutan dan satwa liar lainnya di Hutan Lindung Bukit Batikap, sekaligus memastikan bahwa satwa tetap tidak terganggu di lingkungan alaminya.




Menurutmu orang lain perlu tahu? Bagikan!

image image image

CATATAN!



OK

YA, AMPUN!



Tutup