Apakah kamu member?

PENGALAMAN SAYA SEBAGAI RELAWAN DI NYARU MENTENG

Pagi di Nyaru Menteng selalu diawali dengan rutinitas yang sama yaitu dengan suara panggilan 'Ayo!' yang bergema di hutan kecil yang terletak di Kalimantan Tengah ini. Ini bukanlah hutan biasa, ini adalah hutan yang menjadi rumah untuk sekitar 550 orangutan yatim piatu yang telah berhasil diselamatkan oleh Yayasan BOS. Saya merasa sangat senang dan beruntung karena di musim panas ini, saya mempunyai kesempatan untuk mengenal lebih jauh dan bekerja bersama para staf di sana.

Sebagai murid sekolah kedokteran hewan, saya diberikan posisi untuk membantu Team Medis Nyaru Menteng menjalankan tugas-tugasnya. Hari dimulai pada pukul 07.00, sekitar 200 orang staf Nyaru Menteng membangunkan seluruh orangutan yang masih tertidur lelap di kandangnya masing-masing. Mereka dibangunkan untuk pergi ke sekolah, Sekolah Hutan. Tugas saya dan Tim Medis adalah menyiapkan beberapa obat-obatan untuk diberikan pada orangutan-orangutan tersebut. Biasanya obat-obatan ini mencakup suplemen atau obat cacing. Kami juga memeriksa orangutan yang sakit, biasanya orangutan ini akan dicek kembali keesokan harinya. Ada tujuh dokter hewan yang selalu siap melayani 24 jam sehari.

Setelah melakukan pemeriksaan terhadap orangutan-orangutan tersebut, biasanya Tim Medis melanjutkan kegiatan pagi itu dengan pertemuan singkat untuk membahas beberapa hal. Saya sangat takjub dengan kemampuan seluruh staf yang dapat mengenali dan hapal setiap orangutan yang ada di Nyaru Menteng, sekaligus mengerti kondisi dan kebutuhan masing-masing orangutan tersebut. Setelah selesai pertemuan singkat itu, biasanya kami mulai memeriksa orangutan-orangutan yang sedang sakit.

Malaria adalah masalah yang serius di Kalimantan. Manusia dan orangutan sama-sama punya risiko tinggi terhadap penularan penyakit ini. Selama saya di sana, saya membantu sekitar 10 orangutan yang tertular malaria; menyiapkan obat-obatan, memantau suhu tubuh dan memeriksa darah mereka.

Ada ruangan isolasi khusus untuk orangutan yang sakit parah. Mereka akan dirawat sepanjang hari oleh pengasuh yang sangat berdedikasi. Para pengasuh ini juga dibantu oleh para teknisi. Untungnya, peralatan kesehatan di Nyaru Menteng sangat lengkap, sehingga diagnosis dan pengobatan pada orangutan yang sakit dapat ditangani dengan cepat. Orangutan yang sakit biasanya mempunyai gejala yang sama dengan manusia, mereka mudah lelah dan terlihat sangat lesu. Kami sangat beruntung karena banyak pengasuh yang dengan penuh kasih sayang mengurus orangutan-orangutan ini.

Ada juga tempat khusus yang ditujukan untuk bayi-bayi orangutan. Seperti kebanyakan orangutan yang ada di Nyaru Menteng, bayi-bayi orangutan ini dulunya adalah hewan peliharaan yang kemudian disita. Selama dua bulan saya di sana, ada 6 orangutan yang masuk ke Nyaru Menteng, semuanya diselamatkan dari beberapa desa di sekitar tanpa ibu mereka.

Staf di Nyaru Menteng memegang peranan sangat penting, bukan hanya dalam hal penyelamatan orangutan, tetapi juga ikut memberikan pendidikan dan meningkatkan kesadaran kepada masyarakat sekitar untuk ikut melindungi orangutan sebagai spesies asli Kalimantan.

Para bayi orangutan itu mendapat perawatan dari pengasuh yang berperan sebagai ibu pengganti. Para pengasuh ini akan tidur bersama mereka sepanjang malam, bangun di malam hari jika si bayi lapar dan juga menenangkannya. Kesabaran mereka sangat patut dihargai. Salah satu bayi orangutan bernama Tundai, tiba di Nyaru Menteng dengan ketakutan dan gugup, tetapi setelah beberapa minggu mendapatkan pengasuhan, Tundai tumbuh menjadi orangutan yang percaya diri dan bisa berbaur dengan santai bersama dengan orangutan lainnya.

Nyaru Menteng juga dihuni oleh beberapa orangutan dewasa dan semi-liar. Beberapa orangutan ini hidup bebas di pulau. Perilaku mereka dipantau setiap hari oleh para teknisi. Mereka diberi makan berupa suplemen buah dua kali sehari. Banyak dari mereka yang menunggu giliran untuk dilepasliarkan.


Pengalaman Saya sebagai Relawan di Nyaru Menteng (Kredit foto: Indrayana)

Pengalaman Saya sebagai Relawan di Nyaru Menteng (Kredit foto: Indrayana)

Saya cukup beruntung dapat bergabung dengan salah satu dokter hewan untuk menangkap beberapa kandidat yang akan dilepasliarkan selanjutnya. Ini bukanlah tugas yang mudah. Orangutan-orangutan tersebut adalah orangutan yang mempunyai karakteristik liar. Sangat sulit menangkap mereka karena naluri alami mereka yang akan selalu menghindari manusia. Walaupun begitu, kami berhasil menangkap beberapa kandidat ini untuk kemudian dibawa ke kandang karantina sebelum nantinya dilepasliarkan di hutan yang aman.

Ini merupakan salah satu bukti nyata keseriusan tim di Nyaru Menteng dalam menyiapkan orangutan-orangutan ini agar dapat dilepasliarkan lagi ke alam liar. Setelah melewati semua tahapan di Sekolah Hutan, orangutan ini tumbuh menjadi orangutan dewasa yang liar dan diharapkan mampu untuk hidup di alam liar kembali.

Waktu yang saya habiskan di Nyaru Menteng sangatlah bermanfaat. Melihat semua pengasuhan dan perawatan yang diberikan kepada seluruh orangutan, dari bayi sampai orangutan dewasa. membuat saya begitu tersentuh. Seluruh staf menunjukkan dedikasi yang luar biasa untuk kesejahteraan dan masa depan semua orangutan yang ada dalam perawatan mereka. Ini memberikan inspirasi bagi saya untuk dapat melakukan hal yang sama ketika saya kembali ke Inggris. Saya berharap suatu hari dapat kembali ke Kalimantan untuk melihat orangutan-orangutan yang pernah saya rawat mendapatkan kesempatan untuk dilepasliarkan ke hutan, rumah sejati mereka.




Menurutmu orang lain perlu tahu? Bagikan!

image image image

CATATAN!



OK

YA, AMPUN!



Tutup