KEHIDUPAN BARU DI HUTAN BATIKAP
Tim PRM kami di Hutan Lindung Bukit Batikap kembali mengamati salah satu orangutan yang sering mengunjungi Pondok Monitoring Totat Jalu, yaitu Inung dan anaknya.
Ketika banyak orangutan terserang flu pada saat yang sama, ibu asuh dan dokter hewan kami bekerja sama untuk membuat ramuan tradisional, yaitu jus bawang dicampur dengan madu! Menurut dokter hewan kami, bawang merah dapat membantu menyembuhkan pilek, batuk, demam tinggi dan sakit tenggorokan, serta meningkatkan kekebalan tubuh.
Ibu asuh kami membuat ramuan dengan memotong atau menumbuk bawang merah lalu merendamnya dalam air selama sekitar 6-8 jam, kemudian menambahkan madu. Orangutan yang sakit diberi 3-4 sendok teh ramuan tersebut sebanyak tiga kali sehari, dan harus dikonsumsi dalam kondisi masih segar. Sementara tim medis, secara rutin memberi vitamin C pada anak-anak orangutan.
Baca juga: APAKAH ORANGUTAN JUGA BEREMPATI?
Selalu ada satu ibu asuh yang bertugas menahan orangutan, sementara ibu asuh lainnya memberi suapan ramuan kepada mereka. Tentu saja ini bukan tugas yang mudah, karena beberapa orangutan membuat keributan dan melakukan aksi protes keras! Ini bisa dimaklumi, karena jus bawang merah memiliki aroma yang menyengat dan rasa yang kuat, bahkan kita manusia pun tidak nyaman meminumnya!
Hal ini yang juga terjadi pada Jeni. Awalnya, Jeni melawan ketika ibu asuh mencoba memegang tangannya dan menyuapinya. Ia menangis dan mencoba untuk berontak, dan menangkis sendok. Tapi begitu ia mencicipi sesendok yang berhasil masuk ke mulutnya, ia tiba-tiba menjadi tenang. Ini membuat ibu asuh lebih mudah untuk memberi sisa dua sendok teh ramuan. Setelah membuat keributan, lucunya Jeni justru menjilat tetesan jus bawang yang jatuh ke tangannya begitu ia menyadari rasanya tidak terlalu buruk.
Baca juga: PERSAHABATAN YANG TAK TERDUGA
Setelah beberapa hari, Jeni dan orangutan lainnya pulih dan dapat kembali belajar keterampilan bertahan hidup di Sekolah Hutan. Jeni langsung kembali beraktivitas seperti biasa, di lantai hutan, memakan rayap dan pucuk muda, serta bergelantungan di tajuk hutan bersama sahabatnya, Alexander. Senang rasanya melihat Jeni dan teman-temannya kembali sehat dan kembali ke Sekolah Hutan!
Ingin tahu lebih lanjut mengenai cerita Jeni dan teman-temannya? Anda dapat turut mendukung dan mengikuti setiap perkembangan tahapan rehabilitasi mereka dengan melakukan adopsi pada tautan berikut!