Apakah kamu member?

MEMPERINGATI HARI ORANGUTAN DENGAN KOMITMEN BERSAMA UNTUK PENEGAKAN HUKUM DAN KONSERVASI ORANGUTAN DI INDONESIA


BOGOR, JAWA BARAT

Dalam rangka memperingati Hari Orangutan Sedunia yang jatuh setiap tanggal 19 Agustus, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur bersama mitra strategisnya, Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo (Yayasan BOS), menegaskan kembali komitmen kolaboratif dalam penegakan hukum, rehabilitasi, dan perlindungan orangutan di Indonesia.

Sebagai spesies payung, orangutan memiliki peran vital dalam menjaga keseimbangan ekosistem hutan tropis. Sayangnya, mereka masih terancam oleh perburuan liar, perdagangan ilegal, dan hilangnya habitat akibat aktivitas manusia. Melalui kerja sama lintas sektor, berbagai upaya terus dilakukan untuk menjawab tantangan konservasi ini secara menyeluruh.

KEPALA  BALAI KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM (BKSDA) KALIMANTAN TENGAH, ANDI MUHAMMAD KADHAFI, S.HUT., M.SI., “Peran serta semua pihak dan kolaborasi merupakan kunci dalam pelestarian orangutan. Kami secara aktif melakukan pendekatan edukatif dan sosial kepada semua pihak termasuk masyarakat di Kalimantan Tengah. Kami harapkan semua pihak semakin peduli akan keberadaan orangutan yang memegang peranan penting dalam ekosistem. 

Kolaborasi dengan berbagai pihak telah kami lakukan, salah satunya dengan Yayasan BOSF dalam penanganan orangutan hasil repatriasi dari luar negeri. Kami bekerja sama untuk menerima dan memulihkan individu-individu yang sebelumnya menjadi korban perdagangan internasional untuk kemudian menjalani proses rehabilitasi. Dalam penanganan interaksi negatif orangutan dengan manusia juga kami lakukan”.

KEPALA  BALAI KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM (BKSDA) KALIMANTAN TIMUR, M. ARI WIBAWANTO, S.Hut., M.Sc., menambahkan: “Strategi konservasi jangka panjang sangat penting bagi kelangsungan hidup orangutan, khususnya di Kalimantan Timur yang menghadapi tekanan pembangunan dan degradasi habitat. Kami tengah fokus pada penguatan kawasan konservasi melalui pengembangan koridor satwa liar, pemulihan habitat kritis, dan penanganan konflik manusia-orangutan di wilayah yang berbatasan langsung dengan hutan.

Kemitraan dengan Yayasan BOS menjadi kekuatan dalam menyelamatkan, merehabilitasi, dan melepasliarkan orangutan ke habitat yang aman, serta dalam penguatan kapasitas teknis di lapangan. Kolaborasi ini memungkinkan kami menjalankan konservasi secara lebih adaptif, terukur, dan berkelanjutan di Kalimantan Timur”.

DR. IR. JAMARTIN SIHITE, M.SC., KETUA PENGURUS YAYASAN BOS, menekankan: “Sepanjang tahun 2025 yang masih berjalan, Yayasan BOS bersama BKSDA Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur telah berhasil menyelamatkan 9 individu anak orangutan dari berbagai lokasi di Kalimantan. Saat ini, mereka tengah menjalani proses rehabilitasi di dua pusat rehabilitasi milik Yayasan BOS. Sebagian besar dari mereka adalah anak orangutan yang dijadikan peliharaan. Ini menjadi pengingat bahwa tantangan di lapangan masih sangat besar.

Rehabilitasi orangutan bukan sekadar perawatan; ini adalah proses pemulihan hidup mereka. Sebagian besar individu yang kami rawat merupakan korban konflik manusia-satwa, kehilangan induk, atau perdagangan ilegal. Mereka harus melewati tahapan rehabilitasi yang panjang dan terstruktur sebelum benar-benar siap kembali ke alam liar. Hingga kini, lebih dari 300 orangutan masih menanti kesempatan untuk kembali ke habitat alaminya, sementara lebih dari 380 individu telah berhasil dilepasliarkan dalam 10 tahun terakhir berkat kerja sama erat antara Yayasan BOS dan BKSDA Kalimantan Tengah serta Kalimantan Timur.

Kolaborasi strategis bersama BKSDA menjadi fondasi penting bagi keberhasilan konservasi ini. Dan di bulan perayaan orangutan ini, kami kembali diingatkan saatnya kita berdiri sebagai penjaga. Tidak boleh ada lagi kisah orangutan yang diperdagangkan atau diperlakukan sebagai aset. Mereka berhak hidup liar dan bebas, di tempat asal mereka, hutan Indonesia”.

Momentum Hari Orangutan Sedunia ini menjadi panggilan bagi semua pihak untuk memperkuat komitmen dalam menjaga keberlangsungan hidup orangutan dan habitatnya. Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, mitra konservasi seperti Yayasan BOS, serta dunia usaha menjadi pondasi utama dalam menghadirkan masa depan yang lebih baik bagi spesies ikonik Indonesia ini.

Yayasan BOS menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh mitra kami, termasuk BOS Australia, BOS Jerman, BOS Selandia Baru, BOS Swiss, BOS Inggris, BOS Amerika Serikat, BOS Prancis, BOS Jepang dan Save the Orangutan, serta para pendukung kami di seluruh dunia seperti Orangutan Outreach, yang telah berkontribusi besar dalam mendukung upaya konservasi orangutan di Indonesia. Kami juga berterima kasih atas kontribusi dari para donor individu dari berbagai penjuru dunia, yang kemurahan hatinya memungkinkan upaya perlindungan orangutan dan pelestarian habitatnya terus berjalan.

*Foto/video dokumentasi dapat diunduh di tautan Google Drive [di sini]

Editors Note :

TENTANG YAYASAN BOS

Didirikan pada 1991, Yayasan BOS adalah sebuah organisasi non-profit Indonesia yang didedikasikan untuk konservasi orangutan kalimantan dan habitatnya, bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, masyarakat setempat, dan organisasi mitra internasional.

Yayasan BOS selain melakukan berbagai kegiatan yang mencakup konservasi habitat, pengembangan masyarakat yang berkelanjutan, dan program pendidikan lingkungan, saat ini merawat lebih dari 300 orangutan di dua pusat rehabilitasi orangutan. Hal ini dapat terlaksana dengan dukungan dari 400 karyawan yang berdedikasi tinggi, serta juga para ahli di bidang primata, keanekaragaman hayati, ekologi, rehabilitasi hutan, agroforestri, pemberdayaan masyarakat, komunikasi, edukasi, dan kesehatan orangutan. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.orangutan.or.id.


INFORMASI LEBIH LANJUT:

Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Kerjasama Luar Negeri, Kementerian Kehutanan 
Krisdianto, S.Hut., M.Sc., Ph.D. 

Kepala Balai KSDA (BKSDA) Kalimantan Tengah
Andi Muhammad Kadhafi, S.Hut., M.Si. - 082158564609

Kepala BKSDA Kalimantan Timur
M. Ari Wibawanto, S.Hut., M.Sc. – 081320973109 

Komunikasi HQ BOS Foundation
Nur Furqon Bahmid – 087874728242



KAMI JUGA MENYARANKAN

SEPULUH ORANGUTAN DILEPASLIARKAN KE TN BUKIT BAKA BUKIT RAYA SEKALIGUS PERESMIAN PONDOK MONITORING “HIMBA PAMBELUM”

BKSDA Kalimantan Tengah, TNBBBR, dan Yayasan BOS serta sejumlah pihak lainnya pada hari ini kembali melepasliarkan sepuluh orangutan ke hutan alami di kawasan Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TNBBBR).

UPAYA KOLABORATIF YANG LUAR BIASA: 12 ORANGUTAN DITERBANGKAN MENUJU KEBEBASAN DI KALIMANTAN TENGAH DAN TIMUR

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur, kembali melepasliarkan 12 (dua belas) orangutan hasil rehabilitasi dari dua pusat rehabilitasi orangutan Yayasan BOS di Nyaru Menteng Kalimantan Tengah, dan Samboja Les

PERINGATAN KEMERDEKAAN INDONESIA DENGAN MELEPASLIARKAN ORANGUTAN KE-100 DI TAMAN NASIONAL BUKIT BAKA BUKIT RAYA

Yayasan BOS (Borneo Orangutan Survival Foundation), peraih World Branding Award untuk Animalis Edition tahun 2017 lalu, bekerja sama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah, Balai Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TNBBB

CATATAN!



OK

YA, AMPUN!



Tutup