Apakah kamu member?

PROFIL KANDIDAT PELEPASLIARAN ORANGUTAN KE 39

1. JAZZBOY
Jazzboy diselamatkan melalui upaya gabungan dari tim wildlife rescue BKSDA Kalimantan Tengah dan BOS Foundation dari kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Orangutan jantan ini tiba di pusat rehabilitasi Nyaru Menteng  pada  14 April 2010 saat berusia 4,5 tahun dengan berat badan 13 kilogram. 


Setelah menyelesaikan masa karantina, Jazzboy bergabung di sekolah hutan selama beberapa tahun dan berhasil menyelesaikannya dengan baik. Setelah lulus Sekolah Hutan ia melanjutkan pembelajarannya ke tahap pra-pelepasliaran di Pulau Badak Besar pada 5 Februari 2020. Berkat keterampilan bertahan hidup yang baik, orangutan yang gemar menjelajah ini mampu menuntaskan semua tahapan rehabilitasi untuk siap kembali ke hutan.


Jazzboy kini berusia 17 tahun dengan berat badan 34,2 Kg. Setelah 12 tahun menjalani proses rehabilitasi di Nyaru Menteng, Jazzboy siap untuk menjalani petualangan baru di hutan Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TNBBBR), Kalimantan Tengah.   


2. SEBANGAU
Sebangau diselamatkan dari Desa Sebangau Kuala, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah pada 18 Oktober 2015. Saat diselamatkan orangutan betina ini masih berusia 4 tahun dengan berat badan  9,5 kilogram.


Selepas masa karantina yang wajib dilakukan oleh setiap orangutan baru, Sebangau mengikuti sekolah hutan bersama orangutan lain yang sebaya dan ia berhasil menuntaskannya dengan baik. Pada 5 Februari 2020, Sebangau melanjutkan pembelajarannya ke tahap pra-pelepasliaran di Pulau Badak Besar. 

Saat ini Sebangau berusia 11 tahun dengan berat badan 34,7 Kilogram. Setelah menjalani proses rehabilitasi selama 7 tahun di Nyaru Menteng, Sebangau telah siap menikmati kebebasannya di rumah barunya di hutan Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya sebagai orangutan liar sejati.


 


3. ITANG
Itang diselamatkan dari Kuala Kurun, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah pada 14 Juni 2012. Saat diselamatkan, orangutan betina ini masih berusia 1,5 tahun, dengan berat badan 5 kilogram dan ditemukan sendirian tanpa induk. 


Selepas masa karantina, Itang mengikuti sekolah hutan untuk mengasah keterampilan dan kemampuannya. Ia pun lulus dengan baik dan berkesempatan melanjutkan ke tahap pra-pelepasliaran di Pulau Badak Besar pada 5 Februari 2020. Meski bukan orangutan yang agresif, namun Itang mampu membela dirinya saat diperlukan. Kemampuannya beradaptasi di lingkungan yang baru sangat baik, Ia pun pandai merespon situasi yang baru secara efektif.
Kini Itang berusia 21 tahun dengan berat badan 32,1 kilogram. Setelah menjalani proses rehabilitasi selama 10 tahun, Itang telah membuktikan bahwa dirinya lebih dari siap untuk menjelajahi rumah barunya di Hutan Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya bersama Jazzboy, Sebangau, dan Dius.


4. DIUS
Dius diserahkan oleh warga Parenggean, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah setelah sebelumnya sempat dipelihara oleh warga. Ia tiba di pusat rehabilitasi Nyaru Menteng pada 19 September 2006 saat berusia 1,5 tahun dengan berat badan 2,3 kilogram. 


Setelah melewati masa karantina, Dius mulai mengikuti tahapan rehabilitasi di sekolah hutan. Setelah beberapa tahun, ia berhasil menuntaskannya dan dipindahkan ke Pulau Pra Pelepasliaran Pulau Badak Besar pada 17 Desember 2019. Dius telah menguasai semua keterampilan yang dibutuhkan untuk bertahan hidup di alam liar. Bantalah pipi pun mulai terbentuk membingkai wajahnya yang tampan.


Kini Dius berusia 18 tahun dengan berat badan 33,4 kilogram. Setelah menjalani proses rehabilitasi selama 15 tahun, Dius siap berpetualang di Hutan Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya sebagai orangutan yang bebas.




Menurutmu orang lain perlu tahu? Bagikan!

image image image

CATATAN!



OK

YA, AMPUN!



Tutup