Apakah kamu member?

LANGKAH PERTAMA RURU MENUJU KEBEBASAN

Menembus derasnya hujan hari itu, 11 Juni 2014, Tim Rescue Yayasan BOS Nyaru Menteng menuju ke Sampit. Tim yang sebelumnya telah berkoordinasi dengan Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah dan terdiri dari drh. Lia Kristina (Medis), Monterado Fridman (Komunikasi), dan Bagong Ahmadi (Driver) akan menjemput satu individu anak orangutan di rumah salah seorang warga Sampit.
 

Ruru Menjadi Hewan Peliharaan

Ruru kecil, orangutan betina berusia dua tahun, menjadi hewan peliharaan sebuah keluarga sebelum akhirnya salah seorang anggota keluarga itu menghubungi Nyaru Menteng untuk menyerahkan Ruru.

Setelah perjalanan selama kira-kira enam jam, didampingi Komandan Pos BKSDA Sampit, tibalah Tim di tempat yang dituju. BKSDA memberikan sosialisasi tentang Undang-Undang Perlindungan Satwa Liar kepada keluarga yang memelihara Ruru itu sebelum melaksanakan serah terima orangutan. Meskipun sudah banyak pemberitaan di skala nasional bahwa status orangutan adalah binatang dilindungi, banyak orang yang tinggal di daerah pedesaan masih belum tahu tentang hukum perlindungan orangutan dan satwa lainnya karena lemahnya penegakan hukum dan hukuman yang hampir tidak pernah dijatuhkan.

Tidak ada informasi memadahi dari mana keluarga ini mendapatkan Ruru, selain kisah mereka sendiri bagaimana mereka menemukannya di tepi jalan dekat hutan kecil di wilayah Sampit. Ruru kemudian dirawat oleh keluarga itu. Mereka tidak memasukannya ke dalam kandang, melainkan membiarkannya tinggal di dalam rumah. Perlakuan yang didapatkan Ruru jauh lebih baik daripada banyak orangutan lain yang dipelihara manusia sebagai hewan peliharaan, namun bagaimanapun juga rumah sejati Ruru adalah di hutan dan bukan di rumah manusia.
 

Ruru dirawat di Nursery Group

Meskipun informasi yang kami terima, Ruru yang berparas cantik ini baru dipelihara oleh keluarga itu selama satu bulan, dia sama sekali tidak menunjukkan perilaku liarnya. Kami menduga ia sudah terpisah dari induknya sejak bayi dan sudah terbiasa berinteraksi dengan manusia. Selama dalam perjalanan kembali ke Nyaru Menteng, ia bergelayut manja kepada drh. Lia Kristina dan tidak ragu-ragu memakan buah yang diberikan oleh drh. Lia.


Langkah Pertama Ruru Menuju Kebebasan (Kredit foto: Indrayana)

Langkah Pertama Ruru Menuju Kebebasan (Kredit foto: Indrayana)

Langkah Pertama Ruru Menuju Kebebasan (Kredit foto: Indrayana)

Langkah Pertama Ruru Menuju Kebebasan (Kredit foto: Indrayana)

Ruru menjalani pemeriksaan kesehatan umum pada 12 Juni 2014 dan akan menjalani masa karantina selama dua bulan ke depan. Orangutan dengan berat badan 5,5 kilogram ini kini diasuh oleh babysitter Jumiati di Nursery Group. Selama masa karantina, Ruru bermain sendiri di Sekolah Hutan Infant. Setelah masa karantinanya usia, ia baru boleh belajar bersama dengan anak orangutan lain.

Meski belum memiliki teman, Ruru tampak senang bermain di Sekolah Hutan Infant. Ternyata Ruru tidak ragu-ragu untuk memanjat dan tidak mengalami kesulitan. Tangan mungilnya menggapai erat ranting-ranting pohon dan ia pun memanjat hingga ketinggian dua meter. Keterampilan alami Ruru memberi sedikit harapan bagi Tim Nyaru Menteng bahwa kelak Ruru akan mampu menjalani proses rehabilitasi untuk mempersiapkannya pulang ke habitat alaminya. Kami tahu seharusnya dia berada bersama induknya di hutan, tetapi kami juga sangat bersyukur dapat memberinya rasa aman dan perawatan sehingga dapat memberinya kesempatan hidup di alam liar kelak.




Menurutmu orang lain perlu tahu? Bagikan!

image image image

CATATAN!



OK

YA, AMPUN!



Tutup