Apakah kamu member?

ORANGUTAN KE-100! [BAGIAN 3]

“Dia selalu istimewa… Putri kecil dengan rambut indah dan bibirnya yang merah…” ungkap Anta, mantan dokter hewan Yayasan BOS yang saat itu masih bertugas ketika orangutan betina ini tiba, sekaligus bertanggung jawab atas kesehatan dan kesejahteraannya pada tahun-tahun awal ia tinggal di Samboja Lestari. 

Menurut drh. Anta, ia adalah orangutan yang sangat sehat tetapi tim harus berjuang untuk membuatnya tetap hidup karena ia seperti kehilangan semangat hidupnya. Dan karena dia adalah ‘Si Nona Super Bersih’ yang selalu bermain di dalam ruangan, ia selalu diganggu oleh orangutan lain di kelompoknya. Para pengasuh harus terus mengawasinya, jika tidak ia akan terus diganggu. Jadi sebenarnya, masalah utamanya bukanlah masalah fisik, tetapi psikologis. Hal pertama yang harus dilakukan adalah membangun kepercayaan dirinya, dan Sekolah Hutan berhasil menumbuhkannya.

“Itulah mengapa saya merasa senang, terkejut sekaligus tersentuh mendengar bahwa sekarang ia sudah siap dilepasliarkan!” tulis Anta di pesan singkat yang dikirimnya ke drh. Agus yang saat ini menjabat sebagai Program Manager Samboja Lestari. “Dia salah satu yang paling lemah di antara yang lainnya. Saya sangat senang mengetahui bahwa ia telah tumbuh menjadi orangutan yang dominan, cerdas dan mandiri. Sekolah Hutan benar-benar berhasil!” Anta menambahkan dengan antusias.
Sekolah Hutan memang benar-benar berhasil. Karena ia adalah lulusan terbaik di kelasnya, ia kemudian dipindahkan ke Kandang Sosialisasi A dengan Noel, Agus, Acong dan orangutan lain yang telah siap dilepasliarkan. Di sanalah ia menunggu, menghabiskan waktu dan mengusir kebosanannya dengan mengambil keuntungan dari semua materi enrichment yang diberikan kepadanya.


Setelah lulus Sekolah Hutan, dia ditempatkan di Kandang Sosialisasi A (Kredit foto: BOSF 2013)

Catatan medis saat dia pertama tiba di Samboja Lestari (Kredit foto: BOSF 2013)

Ketika digoda, dia akan memoncongkan bibirnya! (Kredit foto: BOSF 2013)

Di Kandang Sosialisasi, ia diawasi oleh tiga orang teknisi – Yadi, Masino dan Imam. Ketiga teknisi ini juga mempunyai kenangan manis tentangnya. “Kapanpun dia membutuhkan air untuk minum atau mandi, dia akan melempar sesuatu pada kami. Biasanya dia melemparkan sabut kelapa untuk memberitahu kami bahwa ia haus atau ingin mandi,” ungkap mereka sambil tertawa mengingat kenangan itu.

Sedangkan drh. Agus dan drh. Agnes senang menggodanya. Kadang-kadang, mereka memintanya untuk menunjukkan gigi kemudian ia akan menyorongkan mukanya ke kandang dan memoncongkan bibirnya pada mereka.

Dia benar-benar orangutan yang istimewa. Melepaskannya ke alam liar adalah pengalaman yang sedih sekaligus menggembirakan untuk tim di Samboja Lestari. Bagaimanapun juga, tim tetap harus melepaskannya pergi. Ini adalah waktu yang tepat. Dia tidak harus menunggu lagi, menghabiskan waktu dan mengusir kebosanan dengan memainkan alat-alat enrichment, melempar-lempar sesuatu ke teknisi dan bermain dengan para dokter hewan, memoncongkan bibirnya. Dia akan kembali ke rumahnya!

Dia akan menjadi orangutan ke-100 yang akan kembali ke hutan!
Siapakah dia?

Pantau terus website, blog, Facebook dan Twitter kami untuk menemukan jawabannya, segera!




Menurutmu orang lain perlu tahu? Bagikan!

image image image

CATATAN!



OK

YA, AMPUN!



Tutup