Apakah kamu member?

SI LIAR NOBRI BUTUH SEDIKIT BANTUAN 

Tim Post-Release Monitoring (PRM) kami dari Kamp Totat Jalu di Hutan Lindung Bukit Batikap, baru-baru ini mengamati Nobri, orangutan betina berusia 15 tahun yang dilepasliarkan bulan April 2016. Nobri pernah muncul dalam cerita di tahun 2018 lalu berjudul “Petak Umpet dan Kiss-Squeak”, yang menceritakan perkembangan Nobri menjadi orangutan liar sejati. 

Kini Nobri telah menjelajah hutan dengan mudah, lebih suka menyendiri dibandingkan bersama orangutan lain. Ia juga tidak suka diikuti manusia. Nobri tidak pernah merasakan hidup di dalam kandang, karena ia lahir pada tahun 2005 di salah satu pulau pra-pelepasliaran BOS Foundation di Kalimantan Tengah dari induk Shelli. Dapat dikatakan bahwa ia adalah orangutan liar sejati. 

Saat kami mengamati Nobri, fokus utama kami adalah memantau kesehatannya. Selama pengamatan, kami melihat ada sedikit kelainan di tubuhnya, kelenjar di ketiak dan kantung udaranya tampak membengkak.  

Kantung udara orangutan terletak tepat di bawah dagu. Fungsinya sangat penting dalam menghasilkan suara keras dan melengking yang bisa terdengar jauh di hutan. Pembengkakan kantung udara biasanya terjadi karena adanya penumpukan cairan akibat infeksi, satu hal yang harus diwaspadai. Kendati Nobri tangguh dan tampak tidak terpengaruh kemungkinan infeksi tersebut, kami harus melakukan pengecekan kesehatan menyeluruh untuk memastikan ia bisa bertahan di Hutan Batikap di masa mendatang. 

Tim segera menghubungi Pusat Rehabilitasi Orangutan di Nyaru Menteng melalui radio, meminta agar dokter hewan segera dikirim untuk memeriksa Nobri. Drh. Greggy Harry Poetra bersama seorang teknisi penembak bius terbaik di Nyaru Menteng segera diberangkatkan ke Batikap. Perjalanan tersebut tidaklah mudah, karena Batikap setidaknya ditempuh dalam tiga atau empat hari perjalanan dari Nyaru Menteng, melewati medan yang cukup berbahaya. 

Setelah beberapa hari, tim dari Nyaru Menteng tiba di lokasi dan segera memeriksa Nobri, yang telah sebelumnya terbius dan menempatkannya di kandang transportasi dekat Kamp Totat Jalu untuk perawatan lebih lanjut. Gejalanya menunjukkan bahwa ia menderita air sacculitis — infeksi bakteri pada saluran pernapasan bagian atas dan bawah, termasuk kantung udara, dan ini berpotensi mematikan!


Sore itu juga, Nobri terbangun di kandang khusus untuk orangutan sakit. Terlepas dari kondisinya, tampak jelas bahwa ia tidak suka berada di sana, mengguncangkan kandang saat ia berayun, dan mengeluarkan kiss-squeak untuk menyuarakan ketidaksukaannya. Jiwa liar Nobri sangat kuat, dan ini tidak mudah surut meskipun oleh penyakit yang membahayakan. 

Keesokan hari, dokter hewan kami sekali lagi membius Nobri untuk mengobati penyakitnya. Kendati kami tidak memiliki peralatan canggih di hutan, perawatan tahap awal tersebut menunjukkan tanda-tanda keberhasilan. Nobri tampak linglung saat efek obat bius mereda, tapi setelah sekitar satu jam ia kembali memanjat kandang dan melontarkan kiss-squeak kepada kami. Ia terus beraksi seperti orangutan liar yang kami kenal! 

Sayangnya, pemulihan Nobri akan membutuhkan waktu lama, karena ia harus mengonsumsi obat secara teratur. Nobri terus melakukan protes, dan kami tahu, tidak ada yang bisa meredam semangat gadis tangguh ini! 




Menurutmu orang lain perlu tahu? Bagikan!

image image image

CATATAN!



OK

YA, AMPUN!



Tutup