Apakah kamu member?

MENGATASI SEGALA TANTANGAN: KESEMPATAN KEDUA BAGI OLBERT

Olbert adalah orangutan yang kami lepasliarkan April 2016, saat berusia 11 tahun, di Hutan Lindung Bukit Batikap, Kalimantan Tengah, setelah menjalani proses rehabilitasi selama lebih dari satu dekade. Olbert tiba di dalam perawatan BOS Foundation saat masih bayi, dan di bawah bimbingan dan perawatan tim kami, ia disiapkan untuk kemungkinan dilepasliarkan di habitat alaminya. Namun, ternyata Bukit Batikap merupakan ujian yang cukup berat bagi Olbert, banyak situasi yang belum pernah ia temukan sebelumnya selama rehabilitasi.

Akhir bulan September 2016, tim Post-Release Monitoring (PRM) dari Kamp Totat Jalu di Batikap sempat menemukan Olbert dalam kondisi kurus kering dan menderita cacingan. Beberapa hari berlalu, dan tim yang kehilangan jejaknya berharap Olbert telah berpindah dan kembali sehat. Beberapa kali kami coba melacak keberadaannya, namun belum berhasil, sampai bulan November 2016. Tim kembali menemukannya masih dalam kondisi yang buruk dan menderita cacingan. Ia sangat membutuhkan perawatan medis, namun sebelum sempat melakukan tindakan, Olbert kembali menghilang.

Kekhawatiran tim terbukti setelah menemukan Olbert cedera parah dengan luka-luka akibat cakaran dan gigitan. Olbert juga berkeliaran di tanah, makan apapun yang ia temukan, namun tak mampu mengangkat tubuhnya sendiri. Ada luka besar menganga di kulit kepalanya, bahunya merunduk lemas, dan punggungnya penuh bekas garukan. Jelas bahwa Olbert mengalami beberapa kali perkelahian di hutan, namun dengan satu binatang yang sama. Sangat menyedihkan melihat kondisinya saat itu.

Tim kami segera menolong Olbert dan dokter hewan kami segera membersihkan luka-lukanya. Dari situ kami mengambil kesimpulan bahwa binatang yang berkelahi dengan Olbert adalah macan dahan kalimantan (Neofelis diardi), salah satu jenis kucing liar yang hidup di hutan-hutan Kalimantan. Olbert menerima sebuah pelajaran yang sangat berharga, namun ia berhasil melaluinya dengan selamat.


Olbert dibawa ke Kamp Totat Jalu untuk menerima pengobatan. Selama beberapa bulan dirawat di kamp, Olbert menunjukkan sejumlah perkembangan berarti. Luka-lukanya sembuh dan ia siap kembali hidup mandiri.Tanggal 23 April 2017, Olbert dilepasliarkan untuk yang kedua kalinya. Di bawah mendung yang menggelayut rendah, tim kami menggotong kandang transportnya dari perahu kelotok ke titik pelepasliaran. Sekali lagi, Olbert melewati gerbang kemerdekaannya, namun kali ini ia berbekal pengalaman yang lebih baik.

Orangutan rehabilitasi seperti Olbert, harus secepatnya beradaptasi dengan kehidupan liar begitu mereka dilepasliarkan. Mencari pakan alami adalah salah satu aspek menyintas di alam liar, sementara membela diri adalah sebuah kewajiban. Kendati di pusat rehabilitasi para orangutan belajar berbagai keterampilan hidup di alam liar, mereka tidak belajar secara khusus bagaimana cara membela diri dari serangan predator di hutan.

Kami telah melepasliarkan secara total 167 individu ke Hutan Lindung Bukit Batikap di Kalimantan Tengah sejak 2012. Banyak orangutan di antaranya kini tidak lagi dapat kami lacak keberadaannya, utamanya karena baterai chip transmiter yang telah mati. Dalam kasus Olbert, membuktikan kepada kami adanya kemungkinan orangutan harus menjelajah jauh untuk menghindari predator alami hutan, atau bahkan mati karena berkelahi dengannya.

Untung bagi Olbert, ia mendapat kesempatan kedua untuk kembali hidup bebeas di hutan. Kami akan terus memantau perkembangannya di beberapa bulan mendatang.




Menurutmu orang lain perlu tahu? Bagikan!

image image image

CATATAN!



OK

YA, AMPUN!



Tutup