TEMON & LAHEI MENGGEBRAK ATURAN HUTAN
Masih ingat dengan kisah Temon dan Lahei yang sempat menghilang dari sekolah hutan?
Meryl ialah salah satu orangutan adopsi yang kini telah memulai hidup barunya di Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TNBBBR). Meryl dilepasliarkan akhir tahun 2024 lalu bersamaan dengan lima orangutan lainnya. Kandang transportnya dibuka berdekatan dengan orangutan Blegi. Meski sempat mengalami stress selama perjalanan, ia cepat beradaptasi dengan lingkungan barunya.
Baca juga: MENYELAMATKAN MERYL
Begitu kandangnya dibuka, Meryl langsung melakukan kontak fisik dengan Blegi, yang juga dilepasliarkan pada hari yang sama. Selama 10 hari observasi awal, keduanya tidak pernah berpisah. Ketika Meryl makan, Blegi pun ikut makan, dan sebaliknya. Hubungan mereka begitu erat hingga sempat teramati melakukan kopulasi.
Meryl menunjukkan kemampuan adaptasi yang baik di hutan. Ia banyak mengonsumsi kulit kayu dan daun muda sebagai sumber makanannya. Meski belum menjelajah jauh dari lokasi pelepasliaran, Meryl dan Blegi menunjukkan tanda-tanda adaptasi yang positif.
Baca juga: MERYL BERHASIL LULUS
Meryl sempat teramati tidur lebih banyak di tanah karena sempat mendapatkan sengatan tawon. Bagian kiri wajahnya terlihat bengkak. Meski demikian, kondisinya mulai membaik di siang hari, ditandai dengan feeding rate sebesar 27%. Keesokan harinya, bengkak di wajahnya juga mulai menghilang, dan ia kembali makan dengan lebih banyak dibandingkan hari sebelumnya. Hal ini membuktikan bahwa Meryl mampu pulih tanpa intervensi medis.
Blegi, satu-satunya teman Meryl saat ini, ialah individu orangutan yang dikenal cerdas dan mandiri. Sebelum dilepasliarkan, Blegi pernah keluar dari pulau pra-pelepasliaran selama delapan bulan, dan kembali terpantau dalam kondisi prima saat musim kemarau. Selama observasi, Blegi selalu terlihat bersama Meryl, baik saat makan maupun saat menjelajah.
Kemampuan bertahan hidup Blegi sangat luar biasa. Ia rutin membuat sarang di ketinggian lebih dari 21 m di atas tanah. Dengan feeding rate yang konsisten di atas 50% setiap harinya dan pernah mencapai 80%. Blegi benar-benar menunjukkan kemampuannya bahwa ia siap menghadapi tantangan di alam liar.
Meryl adalah salah satu orangutan termuda yang dilepasliarkan. Hal ini bukan tanpa alasan. Meryl menunjukkan kemampuannya yang luar biasa dalam hidup mandiri selama menjalani rehabilitasi. Selama di pulau pra-pelepasliaran, ia terus menunjukkan peningkatan kemampuan adaptasi yang signifikan. Begitu pula dengan Blegi, yang dikenal waspada tetapi tidak agresif. Saat melihat tim kami selama proses monitoring, kedua orangutan ini hanya mengamati dari jauh dan tetap melanjutkan aktivitasnya seperti biasa.
Baca juga: PERJALANAN ENAM ORANGUTAN MENUJU KEBEBASAN DI TNBBBR
Kesuksesan Meryl menunjukkan bahwa program adopsi dan dukungan dari para supporter BOS Foundation adalah investasi besar bagi masa depan orangutan. Berkat dukungan ini, Meryl bisa menikmati kebebasan sejatinya di hutan Kalimantan, bersama sahabatnya, Blegi. Untuk itu, Terima kasih atas semua dukungan yang telah kalian berikan. Mari terus bersama-sama menjaga dan melestarikan kehidupan liar di hutan tropis Indonesia!