Apakah kamu member?

ORANGUTAN WARRIOR #7 – MEDI

Kali ini kami ingin bercerita mengenai perjalanan hidup salah seorang orangutan warrior dari Pusat Rehabilitasi BOS Foundation di Samboja Lestari, Kalimantan Timur. Kisah ini diawali bertahun-tahun lalu, tak terlalu jauh dari Samboja Lestari.

Medi, pria kelahiran Samboja, 2 Mei 1991 ini mengawali karirnya sebagai teknisi perawatan satwa di Wanariset Samboja, di KM38. Ini adalah tempat BOS Foundation bermula di tahun 1991, tahun yang sama dengan kelahiran Medi. Wanariset dipergunakan sebagai pusat kegiatan BOS Foundation sampai tahun 2004, saat kami pindah ke wilayah seluas 1.850 hektar yang kini bernama Samboja Lestari. Di Wanariset, Medi bertanggung jawab untuk merawat sejumlah orangutan dewasa yang masuk kategori unreleasable, atau tidak bisa dilepasliarkan. Para orangutan ini tidak bisa dilepasliarkan biasanya akibat sejumlah faktor, seperti perilaku alami yang tidak berkembang akibat terlalu lama dipelihara manusia, penyakit menular kronis seperti TBC atau hepatitis, atau cacat fisik.

Medi mengalami banyak pengalaman unik saat bertugas di Wanariset Samboja. Suatu ketika, ada tiga orangutan berhasil meloloskan diri dari kandang dan kabur ke dalam kawasan Wanariset yang dari namanya berarti ‘hutan penelitian’. Mereka kabur cukup jauh ke dalam hutan, dan Medi harus mengejar mereka seorang diri. Setelah berjalan beberapa saat, Medi akhirnya menemukan mereka sedang makan tidak jauh satu sama lain. Ketiganya mengenali Medi, dan di luar dugaan, bersedia diajak kembali ke kandang tanpa masalah. Medi percaya ketiga orangutan itu menurut karena ia memberi mereka makan setiap hari dan berkat itu, mereka memiliki hubungan batin yang kuat.

Di Samboja Lestari, saat ini Medi ditugaskan di Special Care Unit (SCU), sebuah kompleks berukuran sangat besar yang mampu menampung sekitar 50 individu orangutan secara terpisah. Kompleks ini mulai digunakan akhir tahun 2015 lalu untuk menampung secara khusus orangutan yang menderita penyakit menular dan berpotensi mematikan seperti tuberculosis dan ORDS (Orangutan Respiratory Disease System). Kompleks SCU ini terletak jauh dari kompleks-kompleks lain di Samboja Lestari. Sebagai supervisor di tempat ini, Medi menghadapi banyak tantangan dalam upaya pelestarian orangutan dan kenyataan sedih yang dialami sebagian orangutan, yang akibat kondisinya, tidak bisa dilepasliarkan.  

Baca juga: ORANGUTAN WARRIOR #6 - INDAR YAUMY


Pengalaman Medi bekerja sebagai teknisi di Sekolah Hutan dan Kompleks Sosialisasi mengajarkannya bagaimana orangutan sehat berinteraksi satu sama lain. Masa kerja yang lama juga memberinya pengalaman memberi makan, membersihkan kandang, mengelola tim, sampai melakukan nebulisasi bagi orangutan yang menderita ORDS.

“Pekerjaan ini membawa saya jadi lebih fokus dan intens dalam berinteraksi dengan satwa, dalam hal ini orangutan,” ujar Medi tentang pengalamannya bersama BOS Foundation. “Bekerja bersama BOS Foundation membuat saya paham bahwa ini bukan sekedar pekerjaan biasa tetapi lebih seperti panggilan jiwa untuk lebih menghargai alam dan satwanya.”

Medi memiliki harapan besar agar BOS Foundation terus menjalankan visi dan misinya. Dia berharap seluruh tim di dalam BOS Foundation dapat bekerja sama semakin baik dan optimal.

“Semoga pekerjaan yang saya dan teman-teman di BOS Foundation kerjakan membuahkan hasil yang terbaik bagi orangutan yang kami rawat. Saya yakin, kita semua dapat memberikan kehidupan lebih baik bagi orangutan. Jadi, ayo kita lakukan bersama-sama!” tutup Medi dengan rasa penuh optimis.




Menurutmu orang lain perlu tahu? Bagikan!

image image image

CATATAN!



OK

YA, AMPUN!



Tutup