TEMON DAN LAHEI MENGHILANG!
Temon dan Lahei, adalah penjelajah yang terampil dan independen dari kelompok Sekolah Hutan di Pusat Rehabilitasi Nyaru Menteng, menghilang!
Pada 12 Agustus 2024, Pusat Rehabilitasi Orangutan Nyaru Menteng menerima laporan tentang keberadaan bayi orangutan di Desa Tumbang Samba, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah. Bayi orangutan betina yang diperkirakan berusia 10 bulan ini ditemukan oleh seorang warga lokal yang bekerja sebagai pemburu rusa. Sebelum disita oleh pihak berwenang, bayi orangutan tersebut sempat dipelihara sebagai hewan peliharaan selama sekitar satu bulan sebelum diserahkan ke kantor BKSDA Kalimantan Tengah.
Baca juga: KISAH LITTLE IQO
Keesokan harinya, pada 13 Agustus 2024, tim gabungan penyelamat satwa liar dari Nyaru Menteng dan BKSDA Kalimantan Tengah berangkat untuk menjemput bayi orangutan tersebut. Setelah tiba di pusat rehabilitasi, bayi ini diberi nama Selfie dan langsung menjalani pemeriksaan kesehatan menyeluruh untuk menilai kondisinya.
Sebagai bayi orangutan yang telah lama berinteraksi dengan manusia, Selfie harus menjalani masa karantina selama tiga bulan. Langkah ini penting untuk memantau kesehatannya secara ketat dan mencegah penyebaran penyakit. Setelah masa karantina selesai, Selfie segera bergabung dengan nursery group, di mana ia mulai berinteraksi dengan bayi orangutan lainnya.
Baca juga: TEMON MENGATASI TRAUMANYA
Meskipun kondisinya kini stabil, ekspresi wajah Selfie sering menunjukkan sisa-sisa rasa cemas yang masih ada. Untungnya, para ibu asuh yang berdedikasi di Nyaru Menteng tahu persis bagaimana merawat orangutan yang rentan seperti Selfie, memastikan ia menerima kasih sayang dan perhatian yang dibutuhkan untuk tumbuh dan beradaptasi.
Baca juga: APAKAH ORANGUTAN MEMILIKI RASA EMPATI?
Kisah Selfie menggambarkan tantangan yang dihadapi oleh bayi orangutan yatim piatu akibat konflik antara manusia dan satwa liar. Kisah ini juga menekankan pentingnya upaya penyelamatan dan rehabilitasi untuk memberi kesempatan kedua bagi satwa ini agar dapat hidup di alam liar. Kami berharap Selfie terus tumbuh semakin kuat dan mandiri, membuka jalan bagi kembalinya ia ke habitat aslinya di masa depan.